Tuesday 23 December 2008

Potret Kegiatan Desember 2008

Namo Buddhaya

Tak terasa kita bersama telah berada di penghujung tahun 2008, Vihara Grha Buddha Manggala telah hadir di tengah-tengah masyarakat Buddhis Kota Batam hampir 12 tahun, usia di mana baru beranjak menjadi remaja.

Di kala usia remaja ini, muncul banyak gejolak, timbul-lenyap, silih berganti... namun hal ini akan menjadi satu pembelajaran yang baik bagi Vihara Grha Buddha Manggala dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat untuk menjadi masyarakat dan pribadi yang baik, bajik, dan bijak.

Di bulan Desember 2008 ini, perjalanan kegiatan telah dilalui dengan baik berkat kerjasama segenap Dayaka Sabha Vihara Grha Buddha Manggala dan elemen dalam Keluarga Besar Theravada Indonesia.

Berikut kami mencoba menyajikan runtunan kegiatan yang bisa menjadi gambaran bagi pembaca dalam mencermati aneka kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Vihara Grha Buddha Manggala.
1. Prosesi Pemindahan Buddha-rupang dari Dhammasala sementara menuju Dhammasala Utama, Minggu, 7 Desember 2008 pukul 09:00 - 10:00
Para umat telah hadir semenjak pukul 08:00... mereka telah menanti dengan penuh kesabaran. Begitu waktu menunjukkan pukul 09:00, kita awali dengan Namakara Patha yang dipimpin langsung oleh PMd. Suwarno, dan setelah itu Buddha-rupang dibersihkan, dan dipindah dengan keluar melalui pintu dimana dulu Buddha-rupang tersebut masuk, dan selanjutnya masuk ke Dhammasala Utama melalui pintu masuk utama pula.



2. Diskusi Dhamma bersama Bpk. Cornelis WoworWalaupun dalam kunjungannya yang singkat, kami dengan sangat senang hati, memohon Bpk. Cornelis Wowor untuk mampir ke Vihara Grha Buddha Manggala, dan mengadakan diskusi Dhamma bersama para umat Buddha. Beliau dikenal sebagai sosok Abdi Dhamma yang telah berjasa bagi perkembangan Agama Buddha di Indonesia, dengan sejumlah karya tulis, dan karya praktek nyata beliau dalam membabarkan Dhamma dari dulu hingga sekarang, telah membawa satu pengarahan yang baik terhadap perkembangan Agama Buddha di Indonesia.



3. Peresmian Vihara Grha Buddha Manggala oleh Walikota Batam
Pada tanggal 21 Desember 2008, menjadi satu momen yang sangat penting bagi Vihara Grha Buddha Manggala, karena pada tanggal tersebut, TELAH DIRESMIKANNYA Vihara Grha Buddha Manggala oleh Walikota Batam, sebagai satu vihara yang nantinya mengemban satu misi membantu tugas Pemerintah Kota Batam dalam upaya mewujudkan Masyarakat Kota Batam yang madani, terutama masyarakat Buddhis yang senantiasa mengembangkan kebajikan, kemoralan, dan kebijaksanaan dalam setiap perilaku, sehingga benar-benar akan menjadi bagian masyarakat kota yang banyak memberikan kontribusi positif.

Berikut runtunan acara yang telah dilaksanakan.
a. Pembukaan dengan tarian "Sekapur Sirih" yang merupakan tarian khas daerah Melayu, sebagai wujud persembahan kepada Bapak Walikota Batam, Kakandepag, dan Sesepuh Buddhis.


b. Laporan Panitia Pembangunan dan Sambutan oleh Sanghanayaka, serta Sambutan sekaligus Pernyataan Resmi oleh Walikota Batam.


c. Penyerahan Cinderamata, berupa satu buah "Cemeti" yang memberikan satu makna yang dalam sesuai yang termaktub dalam ayat Dhammapada VI, 5, yaitu:
"Pembuat saluran air mengalirkan air,
tukang panah meluruskan anak panah,
tukang kayu melengkungkan kayu;
orang bijaksana mengendalikan dirinya"
Dengan satu harapan, Pemerintah Kota Batam dapat menjalankan roda pemerintahan dengan baik, penuh dengan pengendalian yang baik, menuju satu tujuan positif yang telah dirumuskan bersama.


d. Pembukaan papan nama oleh Walikota Batam, dan Kakandepag


e. Pengguntingan Pita Pintu Dhammasala Utama oleh Walikota Batam dan Sesepuh Buddhis, Bpk. Rudi Tan.


f. Penandatanganan Prasasti oleh Walikota Batam dan Sanghanayaka


g. Peninjauan Dhammasala Utama.
Saat peninjauan, Bapak Drs. H. Ahmad Dahlan terkesan dengan satu buah Buddha-rupang dalam posisi berbaring, dan kesan tersebut mengingatkan beliau dengan satu peristiwa nyata, yaitu Asisten beliau, Asisten Pembangunan dan Ekonomi, Bapak Syamsul Bahrun, yang pernah berkunjung ke satu negara Buddhis, tepatnya di sebuah vihara, dan beliau dikira oleh masyarakat sekitar sebagai seorang Bhikkhu, karena saat itu beliau sedang mengenakan pakaian yang hampir mirip dengan jubah, padahal beliau adalah bukan Bhikkhu, tentunya hal ini juga mengundang tawa dari Bpk. Syamsul Bahrun, dan para pengunjung lainnya.


h. Foto Bersama



4. Dhamma-Talk Exclusive "Jodoh, Nasib, dan Karma" bersama Bhikkhu Uttamo Mahathera dan moderator Bpk. Asmin Patros
Tema yang diusung ternyata sangat tepat sekali, dan menjadi sangat sempurna ketika dibawakan oleh Bhante Uttamo, dan berpasangan dengan moderator Bpk. Asmin Patros, para pengunjung yang hadir lebih kurang 300 orang, tak kunjung berpindah dari posisi duduknya, selama 3 jam mengikuti Dhamma-talk yang penuh dengan pertanyaan dan jawaban yang semakin mengundang rasa ingin tahu, dan menjadi tahu tentang Ajaran Buddha itu sendiri.


Pertanyaan demi pertanyaan muncul, seperti apa itu jodoh, bagaimana pernikahan yang "jiong" 3, 6, 9 tahun, bagaimana dengan hubungan feng-shui.
Jawaban yang dipaparkan oleh Bhante Uttamo tentunya akan menjadi satu pengetahuan baru bagi para umat Buddha yang hadir waktu itu, dan menjadi penambah semangat untuk menjadi lebih tahu tentang Ajaran Buddha, hal ini bisa terlihat dalam antusias para umat yang hadir, mereka mendambakan satu hari dapat bertemu kembali dengan Bhante Uttamo untuk bersama-sama mengulas, membahas Dhamma.
Malamnya kami mengadakan kembali Diskusi Dhamma santai bersama Bhante Uttamo.



Demikianlah rangkaian acara di Bulan Desember 2008, dengan segala kesederhanaan kami, yang tentunya bisa menjadi satu point kurang atau lebih, kami berharap dapat dimaklumi bersama, namun dibalik nilai kesederhanaan tersebut, terdapat satu manfaat besar bagi Umat Buddha di Kota Batam khususnya, akhirnya dapat memiliki satu tempat dan fasilitas bersama yaitu: Vihara Grha Buddha Manggala sebagai satu buah vihara yang senantiasa terbuka untuk bersama-sama melatih diri dalam kebajikan, kemoralan, dan kebijaksanaan demi cita-cita luhur bersama yaitu mencapai Nibbana.

Kami haturkan terima kasih kepada Walikota Batam, Bimas Buddha Kepri, Kakandepag, Bimas Buddha Kota Batam, Para Bhikkhu Sangha, Rama & Ramani, dan segenap unsur Muspida, serta para Umat Buddha sekalian, atas berkat restu dan dukungan kita bersama, akhirnya kita telah dapat mewujudkan Vihara Grha Buddha Manggala.

Besar harapan Bapak, Ibu, dan Saudara-i se-Dhamma senantiasa masih terus menyokong Pembabaran Buddha-Dhamma di seluruh penjuru Indonesia, dan kami senantiasa terus membuka kesempatan bagi Bapak, Ibu, dan Saudara-i se Dhamma untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan Vihara Grha Buddha Manggala Tahap 3 yaitu menyelesaikan pembangunan Altar Bhante Sivali, Gazebo, Tempat Meditasi Terbuka, dan aneka Taman, yang diharapkan bisa terwujud dalam tahun 2009.

Salam metta,
Dayaka Sabha Vihara Grha Buddha Manggala