Tuesday 1 September 2009

Potret Kegiatan Agustus 2009

Namo Buddhaya

Di Bulan Agustus, semangat kemerdekaan Republik Indonesia mewarnai suasana di Vihara Grha Buddha Manggala, apalagi bersamaan dengan jatuhnya bulan Tujuh Kalender Imlek (Cit Gwee), hal ini menjadi satu kesempatan yang baik bagi Umat Buddha untuk turut merayakan Hari Kemerdekaan sekaligus ber-Pattidana kepada para Leluhur & Pahlawan Republik Indonesia.

Berikut kami sajikan kepada para pembaca, aneka kegiatan yang telah berlangsung di Vihara Grha Buddha Manggala dan Vihara Dharma Mulia.

1. Silahturahmi & Tatap Muka dengan Kapoltabes Barelang, Pemuka Lintas Agama/Masyarakat dan Camat se-Kota Batam, Rabu, 05 Agustus 2009
Umat Buddha sebagai bagian dari masyarakat Kota Batam, tentu menjadi satu kewajiban bersama untuk menjaga Kota Batam agar tetap kondusif, toleransi antar umat beragama dan intern umat beragama. Melalui acara ini, yang dihadiri juga oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kota Batam, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Batam, Bapak Kapoltabes Barelang berpesan, agar segenap masyarakat Kota Batam yang majemuk ini, senantiasa terus menjaga kerukunan dan keharmonisan, dengan saling menghargai perbedaan yang ada, dan perlu pula melibatkan pemuda dalam upaya menjaga keharmonisan ini.



2. Pelajaran Budi Pekerti di Sekolah Buddhis ANANDA, Sabtu, 08 Agustus 2009 jam 07:30-08:30
Sungguh satu kebahagiaan bagi Vihara Grha Buddha Manggala yang diberikan kepercayaan oleh Sekolah Buddhis ANANDA dalam memberikan pembinaan Budi Pekerti bagi para siswa-siswinya, sesuai dengan nuansa sekolah yang masih memiliki tali persaudaraan yang cukup kuat dengan Vihara Grha Buddha Manggala. Melalui pelajaran ini, diharapkan para siswa/i mendapatkan satu pengarahan yang lebih mengena tentang nilai-nilai moral yang baik sesuai dengan Ajaran Buddha. Pada pelajaran Budi Pekerti yang perdana ini, PMd. Suwarno menguraikan "Manfaat Membaca Paritta (Pali Vacana)", ternyata respon dari siswa-siswi, walaupun di ruangan terbuka, dan jumlah anak-anaknya banyak, mereka cukup baik bisa mendengarkan dan mengikuti dengan baik. Anumodana kami mengucapkan.



3. Diskusi Dhamma Sekolah Minggu Buddhis bersama Bpk. Tio Sugiarto, Minggu 16 Agustus 2009
Kehadiran Bpk. Tio ditengah-tengah muda-mudi, memang merupakan satu awal yang asing, karena mereka belum mengetahui siapa sosok Bpk. Tio yang sederhana ini. Namun melalui uraian Dhamma yang disampaikan, para muda-mudi mengikutinya dengan serius, dari awalnya diatur waktu 30 menit, bisa hingga 1 jam lebih, tentu hal ini dikarenakan antusias dari para muda-mudi yang bertanya dan bertanya terus.



4. Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-64 oleh Siswa/i Sekolah Minggu Buddhis, Minggu, 16 Agustus 2009
Setelah anak-anak Sekolah Minggu Buddhis tingkat SD melaksanakan puja-bakti dan pelajaran Agama Buddha, mereka segera turun ke ruang serba guna, mereka dengan semangat berbaris rapi, dan diawali dengan menyanyikan lagu Tujuh Belas Agustus yang dipimpin oleh Ibu Suryati, setelah itu aneka perlombaan dengan hadiah2 yang beragam.
Tentu hal ini menjadi satu kebahagiaan tersendiri bagi siswa/i yang mengikuti Program Sekolah Minggu Buddhis di Vihara Grha Buddha Manggala.



5. Fang Shen - Pelepasan Satwa ke Alam Bebas, Minggu, 16 Agustus 2009 pukul 11:00
Sebagai program rutin yang mana kami mengajak para Umat Buddha untuk secara spontan melatih diri dalam cinta kasih kepada Satwa, dengan memberikan kebebasan yang harusnya mereka dapatkan. hanya dengan satu harapan, Semoga Semua Mahluk Berbahagia.



6. Diskusi Dhamma "Manfaat Pelimpahan Jasa Bagi Leluhur" bersama Bpk. Tio Sugiato, Minggu, 16 Agustus jam 19:00-21:00
Menjelang Cit Gwee, para umat Buddha ada yang tetap meneruskan garis tradisi untuk melaksanakan sembahyang leluhur, tentu hal ini merupakan satu kesempatan yang baik, sebagai wujud bakti seorang anak terhadap orang tua dan para leluhur, untuk senantiasa memberikan Yang Terbaik bagi mereka walaupun telah tiada. Persembahan Yang Terbaik inilah yang kami coba ulas, bagaimana menurut Ajaran Buddha, bagaimana sepatutnya Umat Buddha melaksanakan tradisi yang baik ini, dan tetap sesuai dengan Ajaran Buddha. Diskusi berjalan dengan sangat menarik, berbagai pertanyaan seputar, apa benar pelimpahan jasa itu bisa diterima, bahkan pertanyaan berkembang hingga pelimpahan jasa bagi sanak keluarga yang sakit pun bisa dilakukan. Akhirnya para umat menjadi mengerti betapa bermanfaat sekali perbuatan baik itu, di mana bermanfaat untuk diri sendiri, dan juga untuk keluarga tak terbatas oleh waktu dan ruang.



7. Perjalanan Spiritual ke Singapore, bersama Bpk. Tio, Senin, 17 Agustus 2009
Satu kesempatan yang baik, bisa timbul niat untuk bertemu dengan seorang Samana,
Satu upaya yang baik, bisa mengusahakan diri untuk beranjak hingga menjumpai seorang Samana.
Satu hasil yang baik, bisa berdiskusi Dhamma dengan seorang Samana.
Demikian perjalanan ini kami lakukan bersama-sama, Bpk. Tio, Bpk. Gusdoyo, Sdr. Daniel, dan PMd. Suwarno, kami mengunjungi dua vihara yaitu: Visuddha Meditation Centre dan Pa Auk Meditation Centre.
Di Visuddha Meditation Centre, kami diterima dengan hangat oleh Sdr. Raymond dan Bhante Visuddhacara sendiri, dan langsung kami duduk beranjali, bernamakara, dan kami berbincang-bincang Dhamma, bertanya tentang perkembangan meditasi.
Selanjutnya kami menuju ke Pa Auk Meditation Centre, dengan diantar oleh Sdr. Raymond, perasaan bahagia meliputi batin kami, setelah berjumpa dengan Bhante Visuddhacara, kami berjumpa dengan Sayadaw Ukkansa, dan melanjutkan lagi diskusi Dhamma tentang perkembangan meditasi.



8. Perayaan HUT RI ke-64 Tingkat Kecamatan Lubuk Baja
Peran serta Vihara Grha Buddha Manggala, sebagai bagian dari warga kecamatan Lubuk Baja, tentu turut meramaikan acara Perayaan HUT RI ke-64 Tingkat Kec. Lubuk Baja yang berpusat di BCS Mall. Siswa-siswi Sekolah Minggu Buddhis yang tergabung dalam grup tari Borobudur turut memberikan sumbangsih tarian sebagai puncak kegiatan perayaan HUT RI tersebut. Anumodana (turut berbahagia) karena Vihara Grha Buddha Manggala bisa turut berperan aktif.


9. Pesantren Kilat di Sekolah Mondial, Rabu, 26 Agustus 2009
Menjadi satu program rutin dari setiap sekolah, di saat bulan Suci Ramadhan, para umat Muslim melaksanakan ibadah puasa, maka bagi siswa-siswi yang Buddhis pun diharapkan juga turut memperdalam ajaran Buddha, hal ini merupakan satu anjuran yang baik dari setiap sekolah, dan Vihara Grha Buddha Manggala mendapatkan satu kepercayaan yang sangat baik, sehingga dapat memberikan pembinaan rohani di Sekolah Mondial, yang mana juga beberapa sekolah lain seperti: Sekolah Permata Harapan, Sekolah Kartini.



10. Siraman Rohani di Lembaga Pemasyarakatan Kota Batam, bersama Bhante Thitayanno, Sabtu, 29 Agustus 2009, pukul 09:00-10:00
Seusai Bhante Thitayanno memberikan bimbingan pesantren kilat bagi Siswa/i Sekolah SMP Negeri 12, dengan semangat yang tinggi, Bhante Thitayanno bersama-sama dengan PMd. Suwarno melanjutkan pembinaan di Lapas, di mana Bhante membimbing latihan meditasi bagi teman-teman Buddhis di Lapas.



11. Sekolah Minggu Buddhis Perdana di Cetiya Manggala Utama, Batu Aji, Minggu, 30 Agustus 2009
Cetiya Manggala Utama, akhirnya sudah bisa digunakan untuk kegiatan Sekolah Minggu Buddhis, dibawah bimbingan Sutrisno, S.Ag dan Lani, S.Ag, tentu hal ini merupakan satu kebahagiaan tersendiri bagi siswa/i yang tinggal di daerah Batu Aji, karena pada akhirnya, mereka telah mendapatkan satu buah vihara kecil yang bisa membina dan membimbing mereka untuk maju dalam Pengetahuan Dhamma, maju dalam Kebajikan, dan maju dalam Melatih Sila, serta maju dalam Mengembangkan Meditasi.
Sungguh terasa sekali.. semangat mereka yang sangat tinggi.. tatkala hujan deras turun, bahkan jalanan ditutup oleh limpahan air, namun tak membuat surut anak-anak untuk hadir ke Cetiya Manggala Utama. Kami merasakan getaran kekuatan ini, dan ber-anumodana... turut bahagia. Apalagi kami melihat, mereka sangat tertib dalam membacakan paritta, dan nilai kesopan-santunan sangat diutamakan oleh Guru Agama Buddha yang membina di Cetiya Manggala Utama ini.
Bhante Thitayanno pun juga sangat semangat sekali memberikan Bimbingan Dhamma kepada adik-adik Sekolah Minggu.



Seusai Sekolah Minggu Buddhis, tibalah saatnya berdana makanan kepada Bhante Thitayanno, anak-anak sekolah Minggu Buddhis, sangatlah antusias juga, demikian juga.. teman2 dari Burmese Community, mereka pun turut hadir, dan memberikan dana makanan.



12. Malam Bakti PATTIDANA 2009, Vihara Dharma Mulia, Minggu, 30 Agustus 2009
Tatkala Kota Batam diguyur hujan seharian, waktu bergulir, hingga mulai mendekati sore hari, hujan pun mulai berhenti. Walaupun dalam suasana dingin yang cukup menggigit, para umat Buddha dengan semangat hadir dalam Malam Bakti PATTIDANA (Persembahan Kebajikan) th. 2009, berpartisipasi memberikan dana atas nama leluhur di Vihara Dharma Mulia, dengan satu harapan luhur, semoga sanak keluarga mereka yang bilamana terlahir di alam Peta, dapat turut berbahagia atas Pemberian Dana ini, timbul pikiran positif yang nantinya dapat mengkondisikan untuk terlahir kembali di alam yang lebih baik lagi, di alam bahagia.
Alunan gatha, sutta, dan paritta bergema, dan perenungan yang mendalam dari arti Tirokudda Sutta, tentu hal ini akan memberikan satu pemahaman yang baik, bagi para umat Buddha, bahwa di alam peta, tiada pertanian, tiada perdagangan, mereka menanti di pinggir jalan, di depan pintu, jendela, menanti persembahan yang dipersembahkan bagi mereka dari sanak keluarga-nya. Bagi sanak keluarga yang mengingat mereka, dan memberikan apa yang luhur, memberikan persembahan kepada Sangha, merupakan satu ladang jasa yang tiada taranya, bila dilimpahkan, bila dipersembahkan kepada para leluhur, tentu hal ini akan membuahkan satu kebahagiaan bagi para leluhur hingga timbullah Mudita-citta, yang mampu mengantarkan mereka terlahir kembali di alam bahagia.



Demikianlah aneka kegiatan kami ... namun nuansa Persembahan Kebajikan di bulan Tujuh Imlek, masih berlangsung.. dengan penuh Metta, kami mengundang Bapak/Ibu untuk turut berpartisipasi aktif, dengan praktek Memberi atas Nama Leluhur, dan dengan satu pengharapan luhur, Semoga Semua Mahluk Berbahagia.

Salam metta,
Dayaka Sabha Vihara Grha Buddha Manggala