Peringatan Asadha Puja dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2013. Jalanya acara berlangsung
dengan hikmat. Seperti pada umumnya acara Asadha diperingati guna mengingatkan
kepada umat Buddha tentang beberapa peristiwa yang telah terjadi pada jaman Sang Buddha dulu. yaitu:
Untuk
memperingati Hari besar Asadha atau disebut Asadha Puja/Asalha Puja. Hari raya
Asadha, diperingati 2 (dua) bulan setelah Hari Raya Waisak, guna memperingati
peristiwa dimana Buddha membabarkan Dhamma untuk pertama kalinya kepada 5
orang pertapa (Panca Vagiya) di Taman Rusa Isipatana, pada tahun 588 Sebelum
Masehi. Kelima pertapa tersebut adalah Kondanna, Bhadiya, Vappa, Mahanama dan
Asajji, dan sesudah mendengarkan khotbah Dhamma, mereka mencapai Arahat. Lima
orang pertapa, yang dahulu merupakan teman berjuang Pangeran Siddharta dalam bertapa menyiksa diri di hutan
Uruvela merupakan orang-orang yang paling berbahagia, karena mereka mempunyai
kesempatan mendengarkan Dhamma untuk pertama kalinya. Selanjutnya, bersama
dengan Panca Vagghiya Bhikkhu tersebut, Buddha membentuk Arya Sangha
Bhikkhu (Persaudaraan Para Bhikkhu Suci) yang pertama (tahun 588 Sebelum Masehi
). Dengan terbentuknya Sangha, maka Tiratana (Triratna) menjadi lengkap.
Sebelumnya, baru ada Buddha dan Dhamma (yang ditemukan oleh Buddha).
Tiratana
atau Triratna berarti Tiga Mustika, terdiri atas Buddha, Dhamma dan Sangha.
Tiratana merupakan pelindung umat Buddha. Setiap umat Buddha berlindung kepada
Tiratana dengan memanjatkan paritta Tisarana ( Trisarana ). Umat Buddha
berlindung kepada Buddha berarti umat Buddha memilih Buddha sebagai guru dan
teladannya. Umat Buddha berlindung kepada Dhamma berarti umat Buddha yakin
bahwa Dhamma mengandung kebenaran yang bila dilaksanakan akan mencapai akhir
dari dukkha. Umat Buddha berlindung kepada Sangha berarti umat Buddha yakin
bahwa Sangha merupakan pewaris dan pengamal Dhamma yang patut dihormati.
Khotbah
pertama yang disampaikan oleh Buddha pada hari suci Asadha ini dikenal dengan
nama Dhamma Cakka Pavattana Sutta, yang berarti Khotbah Pemutaran Roda Dhamma.
Dalam Khotbah tersebut, Buddha mengajarkan mengenai Empat Kebenaran Mulia
( Cattari Ariya Saccani ) yang menjadi landasan pokok Buddha Dhamma.