Tuesday, 30 October 2007

Potret Pembangunan Oktober 2007


Pembangunan di bulan Oktober 2007 .. dikonsentrasikan pada perampungan Wisma Dayaka yang terletak di ujung kanan belakang ...

Nampak atap genting telah terpasang 60%.

Wisma Dayaka ini terdiri dari:
Lantai 1
1. Toilet Umum (Pria dan Wanita) masing 3 kamar mandi


2. Dapur Umum seluas 6x6 m2


Lantai 2
kamar 3 ruang

Pembangunan ini untuk sementara telah memakan biaya lebih dari 100 juta dan dibantu peminjaman biaya oleh Bpk. Herman, kami telah menyerahkan pembayaran pertama Rp. 42juta, dan menyusul kami sedang berupaya mengumpulkan dana untuk melakukan pembayaran lagi Rp. 60 juta lebih.

Selanjutnya sembari membangun Wisma Dayaka, kami juga mulai mengerjakan Dhammasala Utama, di mana pengecoran telah selesai 50%, kini masuk ke 50% berikutnya.


Semoga cita-cita kami terwujud untuk mewujudkan sebuah vihara yang sesuai bagi umat Buddha, tentu hal ini tak terlepas dari dukungan segenap Umat Buddha baik di Kota Batam, dan sekitarnya... maupun seluruh Umat Buddha di manapun juga, serta para simpatisan / donatur yang ada.



Kami berikan kesempatan sebesar2nya bagi Anda untuk turut membantu mewujudkan Graha Buddha Manggala.

Salam metta,
Panitia Pembangunan Graha Buddha Manggala

Pemasangan Papan Penunjuk Jalan


Namo Buddhaya,

Kepada segenap donatur Papan Penunjuk Jalan, dan semua pihak yang telah mendukung, kami haturkan terima kasih dan anumodana atas berhasilnya terkumpulnya dana untuk pembuatan Papan Penunjuk Jalan, dan sekaligus pemasangannya.

Demi memudahkan kepada para umat yang ingin menuju Graha Buddha Manggala, yang selama ini dirasakan cukup sulit karena akses jalan menuju ke Graha Buddha Manggala di dalam perumahan dan berbelok-belok... akhirnya kami telah memasang Papan Penunjuk Jalan tersebut pada bulan Oktober 2007 ini.

Adapun dana telah kami kumpulkan dari sejumlah donatur sbb:
1. Kel. Sutedja Tjandra (Jakarta) Rp. 500.000,-
2. Hendra Kho (Batam) Rp. 50.000,-
3. Eden / Denson (Batam) Rp. 200.055,-
4. Wilson Yap (Batam) Rp. 50.000,-
5. Dessy (Batam) Rp. 800.000,-
6. Yulianti & Betty (Batam) Rp. 500.000,-
7. Tiwi Erwan & Keluarga (Batam) Rp. 500.000,-
8. Mr. Igu Kar Wan (Malaysia) Rp. 500.000,-

Total dana yang terkumpul adalah Rp. 3.100.000,-
Dan biaya per buah papan penunjuk jalan adalah @Rp. 500.000,-




Di mana untuk sementara kami baru pasang di tiga titik yaitu:
1. Gerbang pintu masuk Perumahan Baloi Mas Permai






2. Simpang tiga Pujasera Baloi Mas Permai








3. Simpang empat Batu Batam
Jadi total pengeluaran untuk saat ini adalah Rp. 1.580.000,- plus biaya pasang Rp. 80.000,-

Adapun sesuai rencana kami akan menggenapi pemasangan papan penunjuk jalan adalah tujuh buah, namun secara bertahap, di tahap pertama kami memasang tiga buah dulu, menyusul akan empat buah lagi, yang akan dipasang di area dekat Rumah Sakit Awal Bros.

Semoga papan penunjuk jalan ini, benar2 membawa manfaat bagi seluruh umat yang hendak menuju Graha Buddha Manggala.

Salam metta,
Dayaka Sabha Graha Buddha Manggala

Thursday, 25 October 2007

Mari menyambut Bulan Kathina 2551 BE/2007

Teman2 se-Dhamma,

Hari ini, tepatnya 26 Oktober 2007 adalah hari terakhir masa Vassa 2551 BE (Pavarana), di mana para Bhikkhu akan segera menggenapi masa di mana mereka menjalankan latihan penuh untuk lebih banyak meluangkan waktu bagi pengembangan batin dan kemajuan mereka dalam jalan menuju Nibbana, serta berdiam dalam vihara/cetiya di mana mereka bertekad menjalankan Vassa tersebut.

Saat masa Vassa para bhikkhu tidak bisa meninggalkan vihara/cetiya melebihi dari kurun waktu 5 hari, namun ada juga bhikkhu yang memiliki prinsip, bahwa ia tak bisa meninggalkan vihara/cetiya demi menjalankan masa Vassa dengan baik.


Oleh karenanya para umat tidak bisa banyak memperoleh pembabaran Dhamma oleh para bhikkhu, apabila umat tersebut berada di vihara/cetiya di mana tidak ada bhikkhu yang ber-vassa. Para umat haruslah lebih pro-aktif, semisal dengan tekun membaca buku2 Dhamma itu sendiri, mencari informasi2 pengetahuan Dhamma lewat internet, atau pun berdiskusi dengan para rekan2 se-Dhamma lainnya, baik dengan Pandita (Romo, dan Ramani), Upasaka/sika, ataupun teman2 Buddhis lainnya.

Kini tiba saatnya memasuki bulan Kathina, para umat menyambut dengan ceria, karena mereka dapat kembali mengundang para bhikkhu untuk hadir, bertemu dan membabarkan Dhamma di tengah-tengah umat tersebut.

Kini tiba saatnya pula, para umat mempersembahkan dana kepada para bhikkhu, bisa berupa dana jubah, dana obat-obatan, atau makanan.

Pada kesempatan tahun ini, Graha Buddha Manggala akan merayakan Kathina Puja (Sangha-Dana) ini secara spesial ... di mana Sangha Theravada Indonesia telah meluangkan kesempatan untuk hadir ke Batam, diantaranya terdiri dari lima bhikkhu yaitu: Bhante Subalaratano Mahathera, Bhante Atimedho Thera, Bhante Thitayanno, Bhante Khemanando, Bhante Vimaladiro, serta spesial plus lagi.. yaitu plus Olivia Yunita, yang telah dikenal sebagai Artis Buddhis Indonesia, dengan sejumlah album telah dirilis seperti: Lentera Dunia, Bahagia Sejati, Sujudku.

Kathina Puja (Sangha-Dana) akan diadakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu / 9 Desember 2007
Pukul : 17:00 - 21:00 WIB

Dengan susunan acara:
1. 17:00 - 18:00 Dinner
2. 18:00 - 19:00 Pentas Seni Buddhis
a. Nyanyian Buddhis oleh Olivia Yunita
b. Tarian oleh Siswa/i Sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala
c. Tarian oleh Siswa/i Sekolah Minggu Buddhis Tanjung Uban
3. 19:00 - 21:00 Kathina Puja

Untuk pemesanan Paket Dana tersedia:
1. Paket Dana Jubah
2. Paket Dana Obat-obatan
Silahkan menghubungi
1. Santoso - 081536001415
2. Suparman - 085272484241
3. Lasiman - 085272500761
4. Lie Hian - 081927013638
5. Santi - 07787511767

Semoga dengan Kathina Puja (Sangha-Dana) ini menjadi satu kesempatan yang baik bagi kita, untuk bersama-sama menyokong anggota Sangha, yang tergabung dalam Sangha Theravada Indonesia. Sesuai nasehat Sang Buddha, umat sepatutnya menyokong Sangha, dan sebaliknya Sangha membimbing umat dalam perjalanan mencapai Nibbana.

Salam metta,
Dayaka Sabha Graha Buddha Manggala

Charity Korban Kebakaran Tanjung Pinang

Namo Buddhaya,


Melalui tulisan ini, kami mencoba mengetuk hati rekan2 se-Dhamma, untuk turut bersama-sama bergotong royong membantu meringankan beban para korban kebakaran yang telah terjadi di Pelantar II Kota Tanjung Pinang, pada hari Minggu 21 Oktober 2007 petang hari, dimana sejumlah rumah dan toko telah hangus terbakar, karena di daerah tersebut perumahannya menggunakan konstruksi kayu papan.
Di daerah tersebut dihuni mayoritas oleh warga Tionghoa, dan diperkirakan mayoritas adalah juga Buddhis. Di sela-sela korban kebakaran tersebut, terdapat empat orang anggota DPC MAGABUDHI yang juga mengalami musibah ini, diantaranya:
1. PMd. Suni
2. Upa. Djoni G
3. Upa. Toni
4. Upa. Lim Hap Seng,
rumah beserta isinya habis terbakar.

DPD MAGABUDHI Kepulauan Riau membuka kotak dana di nomor rekening:
Bank BCA Tj. Pinang, an. DJOHAN, no acc 3800479877

Untuk informasi lebih lanjut guna mengetahui keadaan di lapangan, rekan2 se-Dhamma dapat menghubungi Upa. Supardi di nomor hp: 08127062290 atau PMd. Yitno (Ketua DPD MAGABUDHI Kepri) di nomor hp: 08127756249

Semoga dengan kekuatan keyakinan kepada Sang Tiratana, teman2 yang mengalami musibah ini senantiasa tabah dan kuat menghadapi hal ini, dan tetap bersemangat dalam upaya memperbaiki kembali keadaan menjadi lebih baik, serta menatap hari depan dengan ceria.


Salam metta,
DPC MAGABUDHI Kota Batam

tembusan ke:
1. DPD MAGABUDHI Kepulauan Riau
2. DPC MAGABUDHI Kota Tanjung Pinang
3. DPD PATRIA Kepulauan Riau
4. DPC PATRIA Kota Tanjung Pinang

Tuesday, 23 October 2007

Dirgahayu Sangha Theravada Indonesia ke-31 Tahun

Kami dari segenap umat Buddha - Graha Buddha Manggala - Kota Batam, mengucapkan Selamat atas ulang tahun Sangha Theravada Indonesia ke-31.


Tak terasa STI telah berusia 31 tahun, telah banyak melalui berbagai perjalanan dalam perkembangan sebuah organisasi keagamaan khususnya agama Buddha mazhab Theravada di bumi nusantara ini, melalui seluruh kegiatan pembinaan yang telah dilakukan hingga pelosok-pelosok daerah, tak mengenal lelah, tak mengenal puas, para bhikkhu yang tergabung dalam Sangha Theravada Indonesia telah memberikan yang terbaik bagi para umat Buddha.

Informasi detail dari bagaimana munculnya Sangha Theravada Indonesia dapat diakses langsung pada URL berikut:
http://www.samaggi-phala.or.id/sekilassti.php

Dari link URL di atas, kita akan mendapatkan banyak keterangan yang telah lengkap, yang bisa memberikan penjelasan bagaimana Sangha Theravada Indonesia lahir, dan berkembang dari masa ke masa.

Khusus di Batam, yang mana eksistensi Theravada telah ada semenjak tahun 1997, berarti telah 10 tahun mendapatkan pembinaan dari Sangha Theravada Indonesia, pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih karena.. dengan kehadiran Cetiya/Graha Buddha Manggala yang dibina langsung oleh Sangha Theravada Indonesia, kami ada yang baru mulai, sedang, dan telah mengenal Ajaran Buddha Gotama berlandaskan pada Kitab Suci Tipitaka Pali (Dhamma dan Vinaya).

Walaupun berbagai rintangan dihadapi selama dalam pembinaan di Pulau Batam, namun semua ini dapat teratasi berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari Sangha Theravada Indonesia.

Memang cukup banyak umat Buddha di kota Batam yang masih belum mengenal apa itu Theravada, kerap kita mendengar sebutan, Theravada adalah Siaw Jen, jadi seperti halnya Ta Jen (Mahayana). Siaw Jen = kendaraan kecil, Ta Jen = kendaraan besar.
Namun sebutan Theravada = Siaw Jen adalah tidak tepat alias salah. Theravada adalah Theravada. Sedang yang dimaksud Siaw Jen itu sendiri adalah Hinayana, yang telah lama musnah, dan telah dikeluarkan pernyataan oleh World Fellowship of Buddhists pada th 1950 bahwa aliran Hinayana telah hilang eksistensinya.
Memang hal ini bisa dimaklumi karena kekurangan informasi mengenai keberadaan Theravada di dalam agama Buddha. Oleh karenanya dengan kehadiran Graha Buddha Manggala diharapkan dapat membantu umat Buddha untuk bisa belajar Buddha-Dhamma melalui tradisi-Theravada, yaitu berlandaskan pada Kitab Suci Tipitaka Pali.
Theravada sendiri sudah ada semenjak abad ke-3 Sebelum Masehi, dimana kalau kita penggal kata Theravada menjadi 2 suku kata yaitu: Thera dan Vada.
Thera berarti: Sesepuh
Vada berarti Ajaran.
Jadi Theravada adalah Ajaran Para Sesepuh, kenapa disebut dengan sesepuh, karena dalam mazhab ini tetap dipegang teguh Dhamma dan Vinaya sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Sang Buddha, terutama dalam hal penegakan Vinaya (peraturan kebhikhhuan).

Semoga di momen ulang tahun ke-31 Sangha Theravada Indonesia, diharapkan umat Buddha selangkah menjadi lebih mengenal apa itu Theravada, dan apa yang terbaik yang bisa didapatkan dari mengikuti pengajaran dalam mazhab Theravada, yang sesuai/cocok dengan umat Buddha itu sendiri.

Demikian sedikit ulasan dari kami, semoga besar harapan kita semua senantiasa selalu dapat bersatu dalam Buddha-Dhamma, jadikanlah pembelajaran dengan mengikuti tradisi Theravada, Mahayana, Tantrayana adalah sebuah proses pembelajaran dan saling mendukung sebagai sebuah satu-kesatuan.

Semoga Para Bhikkhu yang tergabung dalam Sangha Theravada Indonesia senantiasa mampu merealisasi Nibbana melalui jalan spiritual kebhikkhuan, dan memberikan pengabdian kepada para umat Buddha dengan baik.

Berikut kami panjatkan Jayamanggala Gatha (Gatha/syair untuk Kesuksesan) bagi Sangha Theravada Indonesia:

JAYANTO BODHIYA MULE SAKYANANG NANDHI VADHANO EVANG TWANG VIJAYO HOHI JAYASU JAYA MANGALE APARA JITHA PALANGKEH SISE PATHAVE PHOKHARE ABHI SEKE SABBA BHUDDHANANG AGGA PATTO PAMODATI SUNAK KHATANG SUKMANG GALANG SUPAH BHATHANG SUHUT THITANG SUKANO SUMUHOTO CHA SUYITHANG BHRAMA CARISU. PADDHAKHINANG KAYAKAMMANG VACAKAMMANG PADAKHINANG PADAKHINANG MANOKHAMANG PANADHITE PADAKHINA PADAKHINA NI KATVA NALABHAN TAHTE PADAKHINEE ..

Salam metta,
Dayaka Sabha Graha Buddha Manggala
DPC MAGABUDHI Kota Batam
DPC PATRIA Kota Batam
Sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala Kota Batam

note:
sumber gambar: http://www.samaggi-phala.or.id

Thursday, 18 October 2007

Potret Kegiatan Oktober 2007


Bhante Khemanando tiba di kota Batam pada hari Selasa 2 Oktober 2007, beliau telah berkenan mengisi sejumlah kegiatan di Batam, tepatnya di Graha Buddha Manggala dari tgl 2 hingga 7 Oktober.. ini sungguh merupakan kebahagiaan bagi kami, karena selama kurang lebih 5 hari, kami dari segenap Pengurus Dayaka Sabha Graha Buddha Manggala berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi umat Buddha, di antaranya:
1. Pesantren Kilat di SMK Kartini
Bhante Khemanando bersama Bpk. Sarjono, S.Ag mengisi program kegiatan rutin tahunan dalam bulan Ramadhan, yaitu Pesantren Kilat untuk agama Buddha 2-3 Oktober 2007. Bhante dengan kesabaran, dan keramahannya memberikan Ceramah Dhamma dan Diskusi dengan para murid.

2. Puja Bakti & Pelimpahan Jasa untuk Myanmar (Burma)
Sebagai bentuk solidaritas umat Buddha dan bagian dari sesama mahluk hidup di dunia, kami segenap umat Buddha dari Graha Buddha Manggala memanjatkan Gatha, Sutta, dan Paritta, kemudian dilanjutkan dengan Meditasi dan Mendengarkan Dhammadesana yang dibawakan oleh Bhante Khemanando, lalu diakhiri dengan Pelimpahan Jasa bagi para korban kekerasan yang terjadi di Myanmar, baik yang telah menelan korban dari sipil dan para bhikkhu, dengan satu harapan, semoga para korban senantiasa berbahagia di kelahiran berikutnya, dan para korban yang masih hidup dan junta militer, semoga dengan kekuatan Pembacaan Paritta Avamangala ini, mampu menggugah kesadaran para Junta Militer Myanmar untuk kembali pada jalan Perdamaian... Walaupun kami jauh dari negeri Myanmar, bukan berarti kami tidak peduli, setidaknya upaya dari Graha Buddha Manggala, mencoba memberikan bimbingan pada umat Buddha, bagaimana seharusnya kita menyikapi hal demikian, apakah seharusnya kita bereaksi keras anarkis, ataukah kita cuek-cuek saja... tentu tidak.. namun sebagai umat Buddha kita mencoba mengambil jalan yang bijak, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan saat ini dan di tempat ini, kita coba pahami dengan benar apa yang terjadi di negeri Myanmar, dan melalui organisasi2 Buddhis dalam lingkungan Keluarga Besar Theravada Indonesia seperti MAGABUDHI, PATRIA, STI dan WANDANI, kami telah melayangkan surat kepada Duta Besar Myanmar di Jakarta, dengan satu harapan semoga surat yang berisi pernyataan bersama dari Keluarga Besar Theravada Indonesia ini, menjadi satu informasi, satu pandangan dari dunia di luar Myanmar, bahwa kami tidak mengharapkan kondisi demikian terjadi, namun berharap perdamaian, dan penyelesaian masalah yang baik, itulah yang kami harapkan.

3. Diskusi Dhamma
Bhante Khemanando bersama para umat Buddha yang kebanyakan muda-mudi, melaksanakan Diskusi Dhamma yang biasa rutin dilaksanakan setiap Kamis malam, jam 19:30-21:00.

4. Pembacaan Paritta Peresmian "HONDA NAGOYA"
Sesuai permintaan dari Bpk. Rudi Tan, Sabtu, 6 Oktober 2007 pukul 10:30 WIB, kami dari Graha Buddha Manggala diminta untuk membacakan paritta untuk kesuksesan, keselamatan, dan kelancaran Usaha di satu-satunya dealer mobil Honda yaitu Honda Nagoya. Upacara Pembacaan Paritta dipimpin langsung oleh Bhante Khemanando, Bhante memberikan penjelasan bahwa Kesuksesan, Keselamatan, dan Kelancaran Usaha akan dapat diperoleh apabila kita dapat memegang usaha dengan selalu berpatokan pada Dhamma, jalankan Pancasila Buddhis dengan baik, lakukan usaha dengan benar, perhatikan karyawan dengan baik, demikian pula karyawan juga melaksanakan tugas dengan baik. Pembacaan Paritta diakhiri dengan pemercikan air paritta keseluruhan isi Gedung Honda Nagoya.
Kami ucapkan "Selamat kepada Bpk. Rudi Tan dan Honda Nagoya, Semoga demikian keadaannya tercapai apa yang dicita-citakan yaitu Kesuksesan, Kelancaran, dan Keselamatan selalu menyertai, Semoga Semua Mahluk Berbahagia"

5. Siraman Rohani di Lembaga Pemasyarakatan Kota Batam
Selanjutnya Bhante Khemanando melanjutkan perjalanan menuju Lapas di Tembesi, bersama-sama dengan Romo Santoso untuk memberikan Siraman Rohani Agama Buddha, yang rutin kami laksanakan setiap hari Sabtu, pukul 14:00-16:00.
Nampak sekali wajah2 ceria, senang dari para teman2 Buddhis di Lapas, mereka serasa haus akan siraman Dhamma... tentu hal ini seperti gayung bersambut, Bhante Khemanando juga dengan senang hati memberikan siraman rohani. Pada kesempatan kali ini, siraman rohani di Lapas ditemani oleh Mba Ruri, wartawati dari Koran Harian TRIBUN BATAM. Bhante Khemanando berpesan kepada teman2 di Lapas, mari kita berpacu dalam melatih Kebajikan, supaya cepat "lulus" dari tempat ini, sekaligus lulus mencapai Kebahagiaan Tertinggi yaitu Nibbana.

6. Pindapatta
Bersama-sama dengan siswa/i sekolah Minggu yang cukup ramai, Bhante Khemanando berjalan secara perlahan-lahan mengelilingi perumahan Baloi Mas Permai dan Anggrek Permai, memberikan kesempatan kepada para umat Buddha untuk melaksanakan dana makanan.

7. Wisuda Buddhis Sekolah Minggu
Bhante Khemanando berpesan, menjadi upasaka/sika adalah sederhana, cukup dengan bertekad berlindung kepada Tiratana (Buddha, Dhamma, dan Sangha), dan bertekad melatih diri dalam Lima Latihan Kemoralan atau dikenal dengan Pancasila Buddhis.
Beliau mengucapkan selamat kepada sejumlah peserta Wisuda Buddhis yang berjumlah 40 anak lebih, semoga tekun dalam latihan kemoralan dan mengembangkan kebajikan.

Tak terasa waktu 5 hari telah berlalu, Bhante Khemanando telah bertolak menuju Jakarta tatkala hujan deras melanda kota Batam yang disertai badai ... sehingga beberapa daerah di kota Batam menjadi banjir, termasuk juga disekitar vihara, ada satu mobil umat yang tenggelam...

nampak foto Bpk. Kodho Eko Prayogo dengan semangatnya yang gigih, menggendong seorang siswa sekolah Minggu untuk melintasi banjir. Salut buat Bpk. Eko atas semangat Bodhisatta-nya.. selayaknya seperti Sang Buddha ketika terlahir sebagai pertapa Sumedha, bersedia menjadi alas jalan untuk dilewati oleh Buddha Dipankara.


Selanjutnya kami berlanjut pada akhir bulan Oktober bersama Bhante Upaseno dengan serangkaian acara sbb:
1. Siraman Rohani di Lapas Batam, Sabtu, 27 Oktober 2007 pukul 14:00-16:00 bersama Bhante Upaseno.
Kali kesempatan ini, kami dibantu oleh 2 penyanyi Buddhis lokal yaitu: Kelly dan Delvi Ester, mereka berdua membantu Romo Santoso dalam memimpin menyanyikan Lagu2 Buddhis.
Bhante Upaseno dalam ulasannya, mencoba mengajak para umat Buddha di Lapas untuk tidak menyerah dengan keadaan mereka, berani merubah diri mereka menjadi lebih baik.. seperti halnya seorang pembunuh sadis yang dip enjara di Australia, karena kasus pembunuhan dengan membuka tengkorak seseorang, dia ditempatkan dalam sel yang khusus dan berlapis2, namun selama di penjara, akhirnya dia berani "berubah" yaitu berubah menjadi baik, hal ini tersirat dalam goresan tangannya yang kemudian dibukukan.

2. Diskusi Dhamma, Sabtu, 27 Oktober 2007 pukul 19:00-21:00
Diskusi Dhamma berlangsung cukup seru, hal ini sejalan dengan gaya pembawaan Bhante Upaseno, beliau lebih enak dengan cara berdiri dalam menjelaskan dan melayani pertanyaan dari umat... ada yang menyelutuk, kenapa Bhante koq suka berdiri dalam membabarkan Dhamma??? Bhante menjawabnya... sy sudah terbiasa dengan berdiri ketika dalam mengikuti sebuah kelas perkuliahan, hal ini memiliki kelebihan yaitu bisa lebih dekat dengan audience, bahkan bisa menatap mata langsung audience-nya.


3. Pindapatta, Minggu, 28 Oktober 2007 pukul 08:00-09:00
Pindapatta kali ini berlangsung dengan cukup singkat namun antusias umat Buddha sangat besar, di mana umat Buddha terdiri dari yang paling muda yaitu siswa/i SD sampai yang tua, para orang tua siswa/i tersebut, berduyun-duyun menunggu kedatangan Bhante ketika berkeliling pindapatta.


4. Talk-show "About Love & Sex", Minggu, 28 Oktober 2007 pukul 09:30-11:15 bersama Dr. Fisher Sp.RM (dokter praktek di Rumah Sakit "Awal Bros").
Wah ulasan Dr. Fisher Iwan Sp.RM ternyata bisa membuka mata kita semua, tentang dunia remaja dan seks ... dikatakan oleh Dr. Fisher bahwa 44% ternyata usia muda 16-18 tahun telah melakukan hubungan seksual... dan 16% di usia 13-16 tahun.
Hal inilah yang mendorong kami dari Sekolah Minggu Buddhis mencoba untuk memberikan pengarahan, penjelasan kepada siswa/i Sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala tingkat SMP, SMU/SMK tentang apa itu artinya Cinta, bagaimana masa puber, jalinan cinta di masa puber, bahaya seks bebas, resiko aborsi.
Sayangnya waktu yang sangat singkat... membuat para siswa/i ini masih memendam pertanyaan yang belum terjawab, semoga di lain waktu bisa diadakan dengan waktu yang lebih panjang.

Terima kasih kepada Dr. Fisher Sp.RM dan Bhante Upaseno yang telah memberikan penjelasan kepada kami semua & anumodana.

Wednesday, 17 October 2007

Upgrading Pandita


Sebagai wujud upaya untuk memberikan pelayanan kepada Umat Buddha menjadi lebih baik dan profesional, kami para Pandita Muda dan Pandita Madya, mendapatkan satu kesempatan untuk mengikuti pelatihan, yaitu Upgrading Pandita, yang dilaksanakan di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya.

Kami berangkat dari Batam & Tanjung Pinang pada tanggal 22 Desember 2006 petang hari, bersama-sama rombongan para Pandita yaitu:
1. PMd. Dwi Prayitno
2. PMd. Sunni
3. PMd. Santoso
4. PMd. Suwarno

tiba di Jakarta, dan kami dijemput oleh Romo Lie Saw Fa, lalu tibalah kami di Vihara Dhammacakka, dan bermalam di ruang serba guna Vihara Dhammacakka. Ternyata di sana, telah hadir sejumlah perwakilan dari berbagai macam daerah... seperti dari Medan yaitu Romo Rudi Hardjon yang tak lupa membawa makanan khas Medan.. yaitu Mie Pangsit Medan, lalu dari Banjarmasin, Lampung, Bali, Jawa Tengah seperti daerah Tegal, Semarang, Jogja, Surabaya ... dan yang dekat2 pun juga turut seperti Tangerang, dan Jakarta sendiri.

Setiba di sana.. kami disambut dengan pendataan ulang, perkenalan dengan para pandita yang ada, wah serasa sebagai satu keluarga berkumpul .. kami diminta istirahat lebih cepat, karena keesokannya harus segera mengikuti acara dan ternyata acara pertama adalah Ujian Tertulis untuk Para Pandita.

Keesokan paginya, kami semua berkumpul di ruang perpustakaan, dan acara dibuka oleh Bhante Cittagutto, dengan satu pesan... supaya kami para Pandita bisa banyak mendapatkan manfaat dari pelatihan ini, yang kelak berguna untuk pengabdian kami.

Upgrading Pandita th 2006, merupakan program wajib dari DPP Magabudhi, untuk memberikan banyak bekal bagi para Pandita Muda dan Madya, bekal supaya mampu melayani umat dengan lebih baik, bekal bagaimana menjalankan tugas Pandita disela-sela tugas menjadi sebagai Kepala Rumah Tangga atau Ibu Rumah Tangga untuk para Ramani-nya.

Upgrading Pandita kali ini, diketuai oleh Ramani Mettadewi, beliau juga dikenal sebagai dosen agama Buddha di STAB Nalanda. Ramani Mettadewi menyampaikan pesan pembuka dari Magabudhi, sekaligus mengucapkan selamat mengikuti Upgrading Pandita.

Tibalah saatnya kami memulai dengan Ujian Tertulis pertama... ternyata para pandita juga ada test-nya lho.. jadi tidaklah maen-maen.

Selanjutnya diisi dengan berbagai sesi pelatihan seperti:

Hari Pertama:
1. "Psikologi" oleh Pdt. Dr. R. Surya Widya
2. "Komunikasi & Motivasi" oleh Pdt. Dr. R. Surya Widya
3. "Peranan Pandita" oleh PMy. Dharmanadi Chandra, S.E.
4. "Sejarah Perkembangan Agama Buddha di dunia dewasa ini", oleh PMy. Dharmanadi Chandra, S.E.
Pada sesi ini Romo Dharmanadi banyak menjelaskan bagaimana sejarah Theravada itu sendiri... ternyata Theravada ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Agama Buddha itu sendiri, dan menjunjung tinggi TIPITAKA Pali.
5. Kebaktian Malam, yang mana dipilih beberapa orang Pandita yang akan diuji dalam memberikan pembabaran Dhamma atau kerap dikenal dengan sebutan Dhammadesana.
6. "Peranan AbhiDhamma dalam Kehidupan sehari-hari" oleh PMy. Mettadewi Wong, S.H., S.Ag.



Hari ke-2, kami berlanjut lagi:

1. Mengikuti Puja Bakti di Vihara Dhammacakka, bertepatan dengan hari Minggu, kami para pandita diminta mengikuti sesi Puja Bakti, dan ternyata wah... umat yang hadir mencapai hampir 1000 umat lho.. ini baru Minggu pas liburan tahun baru, bisa dibayangkan kalau hari-hari biasa. Sungguh berbahagia.. apabila makin banyak orang yang bisa mengenal Dhamma, dan mempraktekkannya dengan sungguh-sungguh... tentu hal ini tak terlepas dari tugas para Dhammaduta, termasuk didalamnya para Bhikkhu, samanera/i, Pandita, dan upacarika.
2. "Teknik Penulisan dan Diskusi" oleh Pdt. Dr. Dharma K. Widya
3. "Sutta-Sutta Utama" oleh Pdt. T. Harmanto
4. "Pengenalan Bhikkhu Sila" oleh Bhante Cittagutto
5. Test akhir


Hari ke-Tiga...
1. Puja Bakti pagi hari bersama Para Pandita
2. Temu Wicara dengan Ketua Umum PP MAGABUDHI
3. "KONSELING" oleh Bpk. Tommy Siawira,
Kali ini.. Bapak Tommy tak mengenal lelah.. hampir seharian dari jam 10 hingga jam 3 sore, beliau setia membimbing kami dalam memberikan pelatihan Konseling dengan NLP.
4. Tes dan Wawancara Pandita
5. Penyerahan Sertifikat
Sungguh berbahagia... ternyata kami semua lulus semua, dan telah terpilih Pandita Terbaik yaitu Romo Rudi Hardjon, Romo Dwi Prayitno .. Selamat dan Salut, semoga prestasi yang baik ini juga bisa diukir dalam Pengabdian selanjutnya.

Demikianlah.. yang bisa kami sharing. Semoga bisa bermanfaat, dan memotivasi para Dhammaduta yang ada.. untuk berpacu dalam kebajikan, bersemangat dalam mengembangkan Buddha-Dhamma, dan berhasil mencapai cita-cita tertinggi yaitu Maju Bersama Dalam Dhamma, dan Mencapai NIBBANA.

Salam metta,
DPC MAGABUDHI Kota Batam

Prosesi Perayaan 30 Tahun Abdi Dhamma


Namo Buddhaya,

Tak terasa perjalanan hidup 2 organisasi agama Buddha mazhab Theravada yang bernama:
1. Sangha Theravada Indonesia
2. Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia
telah bersama-sama genap berusia 30 tahun.

Kami turut berbangga sebagai bagian dari Keluarga Besar Theravada Indonesia, bisa turut merasa sebagai satu keluarga, turut merasakan kebahagiaan bersama dalam Pengembangan dan Pengabdian Buddha-Dhamma di bumi Indonesia.

Kami dari DPC MAGABUDHI Kota Batam mengucapkan selamat kepada Sangha Theravada Indonesia dan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia yang telah berhasil merayakan Perayaan Ultah-nya ke 30 pada tahun lalu 10-12 November 2006 di Jakarta, walaupun hampir setahun berlalu, dan kini saatnya kami mengucapkan kembali selamat kepada STI dan MAGABUDHI yang akan segera memasuki usia ke-31 tahun, tepatnya pada akhir Oktober mendatang.

Berikut cuplikan perjalanan mengikuti Prosesi Perayaan 30 Tahun Abdi Dhamma, di mana dalam rombongan dari Batam dan Tanjung Pinang berangkat bersama-sama, di antaranya terdiri dari:
1. PMd. Dwi Prayitno
2. PMd. Sunni
3. Upa. Bunce
4. PMd. Santoso
5. PMd. Suwarno
6. Upa. Ar.Ali
Bersama-sama kami berangkat dari Batam, dengan pesawat AirAsia pada hari Kamis petang, dan tiba di Jakarta, pada pukul 7 malam, dijemput oleh Romo Lie Saw Fa.

Keesokan paginya kami segera harus mengikuti beberapa rangkaian acara di hari-1 yaitu:
1. Pembukaan Puja Relik di Mega Glodok KemayoranPada pembukaan ini, diikuti oleh segenap anggota MAGABUDHI dari berbagai daerah, termasuk seperti Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Bali, Lombok, Lampung, Jambi, Batam, Tanjung Pinang, pelosok-pelosok Jawa Tengah.
Juga nampak rombongan Bhikkhu dari STI, dimana Bhante Subalaratano tampil sebagai bhikkhu yang paling senior diantaranya, Dhammadesana dibawakan juga oleh Bhante Subalaratano, beliau bercerita sedikit bagaimana perjalanan sejarah awal Sangha Theravada Indonesia, dari masa dulu hingga sekarang.. beliau mengibaratkan seperti dulunya STI dan MAGABUDHI adalah sebuah kendaraan roda dua, yang hanya mampu memuat 2 orang saja, kini STI dan MAGABUDHI telah berkembang besar, ibarat telah menjadi kendaraan roda empat, yang telah bisa digunakan memuat banyak orang, yang artinya... STI dan MAGABUDHI telah menjadi besar, karena dukungan umat Buddha, selanjutnya STI dan MAGABUDHI selayaknya bisa melayani umat Buddha dengan lebih banyak dan lebih baik.

2. Membuka Pameran dari sejumlah stan-stan yang telah diisi oleh Keluarga Besar Theravada Indonesia, seperti MAGABUDHI, WANDANI, PATRIA, Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Dhammadipa Arama Batu Malang, STAB Nalanda, STAB Syailendra, dan Keluarga Mahasiswa Buddhis di Jakarta.

3. Mengikuti Pelatihan NLP bersama Bpk. TOMMY SIAWIRATentu tak asing lagi bagi kita untuk mendengar nama Bpk. Tommy Siawira, Indonesia's NLP Trainer, beliau juga dikenal sebagai Human Excellence Coach.
Dalam kesempatan ini, beliau berkenan sharing ilmu NLP untuk teman2 Pandita, yang kelak bisa berguna bagi para Pandita, Romo, dan Ramani dalam membina dan melayani umat Buddha. NLP ternyata sejalan dengan Buddhism, salah satu ungkapan dalam Buddhism : Pikiran adalah Pelopor, ternyata adalah sebuah landasan teori juga dalam NLP, sangat-sangat sejalan. Dalam ilmu NLP ini ditekankan bagaimana kita bisa memprogram pikiran kita sendiri, sehingga bisa berpengaruh terhadap tindakan dan ucapan kita, kita programnya baik, maka pengaruhnya juga akan baik.
Ternyata benar juga... apa yang disampaikan oleh beliau.. sangatlah berguna bagi kami. Terima kasih Bapak Tommy, semoga selalu sehat & bahagia.


Selanjutnya di hari ke-2, kami mengikuti aneka kegiatan di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, dengan rangkaian acara sebagai berikut:
1. Pemotongan Tumpeng Ulang Tahun STI dan MAGABUDHI
Kali kesempatan ini, rombongan bhikkhu dari STI telah lebih banyak yang hadir, dan nampak di deretan depan Bhante Pannavaro, Bhante Dhammasubho. Pembacaan Paritta pemotongan tumpeng dipimpin oleh Bhante Pannavaro, beliau di awal acara memberikan pesan dan kesan, bahwa STI telah lama berdiri, melalui perjuangan yang diawalnya cukup sulit, di mana saat itu umat beragama Buddha masih cukup asing dengan mendengar kata "Theravada"... kami dapat memakluminya, karena informasi tentang mazhab Theravada belumlah lengkap adanya seperti sekarang. Kami salut dengan perjuangan senior-senior kami sehingga telah mampu melahirkan STI dan MAGABUDHI.
Memang banyak didengar cerita dari orang per orang, apakah STI ini pecahan dari salah satu Sangha di Indonesia??? ternyata setelah kami mendapatkan penjelasan, ternyata TIDAK jawabnya, STI lahir dari para bhikkhu yang memang bukan anggota dari Sangha manapun di Indonesia. Pelaku sejarah dari para pendiri STI masih ada, salah satunya adalah Bpk. Cornelis Wowor. Semoga ini bisa menjadi pencerahan bagi umat Buddha, untuk mampu memahami sejarah yang benar dari STI itu sendiri.
Selanjut sesi Dhammadesana dibawakan oleh Bhante Saddhaviro, selaku Ketua Bidang Sosial dan Budaya, beliau berpesan bagi para bhikkhu untuk lebih menggiatkan kembali pengabdiannya kepada masyarakat umat Buddha, diharapkan tidak hanya berdiam diri dalam "Istana"-nya. Sungguh dalam makna dalam Dhammadesana Bhante Saddhaviro.

2. MOTIVASI oleh Bpk. Andrie Wongso
Sesi siang harinya, kami seharian para anggota Pandita MAGABUDHI mendapatkan banyak motivasi-motivasi dari Bpk. Andrie Wongso, beliau dikenal sebagai Motivator No. 1 di Indonesia. Sungguh patut berbangga, kita sebagai umat Buddha, ternyata memiliki sebuah aset bangsa, yang patut dibanggakan yang telah banyak memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa Indonesia selama ini. Salut buat beliau, semoga perjuangan dan pengabdian beliau terus berlanjut ... terus mengabdi tiada henti selayaknya slogan kami dari para anggota MAGABUDHI.

3. Siraman Dhamma oleh Bhante Pannavaro
Siraman Dhamma yang dibawakan oleh Bhante Pannavaro kali ini, sungguh menyentuh sekali, beliau membahas tentang Ke-"AKU"-an, bagaimana kita harus mampu mengendalikan Sang Aku, apabila kita tak mampu mengendalikannya, maka kita akan menjadi subyek penderitaan dari Sang Aku itu sendiri.


Hari Terakhir, yaitu hari ke-3, adalah puncak acara Ultah STI, dipusatkan di Mega Glodok Kemayoran, wah kami sungguh tertegun, umat yang hadir mencapai 2000an orang lebih memenuhi Mega Glodok.
Acara dikemas dengan cukup menarik, dengan menampilkan Olivia Yunita dan Deasy, yang sudah cukup terkenal sebagai Artis Buddhis Indonesia, Deasy adalah bibit baru yang berbakat, dan telah meraih juara dalam AFI (Indosiar) Yunior.
Lalu menampilkan diskusi kilas balik perjalanan Bhante Dhammasubho dan Bhante Jotidhammo yang telah genap menjalankan 20 vassa (mahathera), 20 tahun menjadi Bhikkhu dalam Sangha Theravada Indonesia. Penuturan-penuturan Bhante Dhammasubho cukup menarik, dan membuat banyak hadirin yang hadir menjadi antusias mendengarkannya.
Selanjutnya dihadirkan pula artis Dewi "Dee" Lestari dan Marcell Siahaan, yang merupakan artis Indonesia, Dewi Lestari dikenal sebagai penulis novel "Supernova" dan Marcell adalah pemain dalam salah satu grup band di Indonesia.
Mereka berdua adalah berlatar belakang dari keluarga non-Buddhis, namun kini mereka telah mengenal "DHAMMA", melihat "DHAMMA"... sehingga hal ini memotivasi mereka untuk berani menyatakan diri pindah agama menjadi Buddhis.
Ternyata Marcell sendiri telah mengenal agama Buddha semenjak kecil, dalam penuturannya, dia sangat mengagumi sosok Bhante Pannavaro, yang mana dulunya kerap mengisi Mimbar Agama Buddha di TVRI, Marcell merasa senang menonton acara tersebut, dan mendapatkan kedamaian setelah mendengarkan uraian Dhamma yang dibawakan oleh Bhante Pannavaro. Kini mereka telah menemukan Permata Dhamma, semoga yang menjadi harapan kami bersama.. Permata Dhamma ini peganglah dengan kuat, jalanilah dengan baik, semoga semua mahluk berbahagia.

Demikianlah perjalanan kami selama tiga hari di Jakarta, untuk mengikuti Perayaan Ulang Tahun Sangha Theravada Indonesia dan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia ke-30 pada tgl 10-12 November 2006, semoga kejayaan, kesuksesan, kebahagiaan selalu menyertai bagi kita semua, dan tercapailah cita-cita kita bersama yaitu mencapai Nibbana, sebagai buah dari Pelaksana Dhamma.

Salam metta,
DPC MAGABUDHI Kota Batam

Monday, 15 October 2007

Sekolah Minggu Buddhis Tingkat SMP/SMU/SMK


Bagi dunia remaja, belajar dan praktek Dhamma adalah sangat-sangat penting. Apalagi di saat usia pada masa puber, di mana mulai mencari jati diri mereka.
Disinilah peran penting belajar Dhamma melalui Sekolah Minggu Buddhis tingkat SMP/SMU/SMK.

Dhamma akan menjadi satu pengetahuan bagi mereka untuk berpijak tatkala timbul masalah-masalah remaja dalam hidup, dengan bertindak sesuai Dhamma akan menjadi upaya mengisi hari-hari keceriaan dalam masa remaja dengan kegiatan positif.

Dunia remaja tak akan lepas dengan mulai muncul keinginan untuk berkelompok, berkumpul, nah di sini Graha Buddha Manggala telah menyediakan wadah tersebut melalui Sekolah Minggu Buddhis, yang telah melibatkan para muda-mudinya untuk lebih aktif baik dalam memimpin puja bakti, melakukan bakti sosial, membantu dalam aneka kegiatan2 vihara, mengadakan event-event besar.


Sekolah Minggu Buddhis untuk para remaja telah disusun dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan remaja diantaranya:
1. Dhamma Class, dengan topik: Sejarah Buddha Gotama, Perkembangan Buddhisme di dunia, Intisari Ajaran Buddha

2. Dhamma in Practice, dengan upaya mengenalkan Dhamma spy mudah untuk dilakukan dalam dunia remaja dan kehidupan sehari-hari, seperti dengan cara Diskusi Dhamma, Bakti Sosial, spt dalam waktu dekat ini.. pada tgl 28 Oktober 2007 akan diadakan Talk-Show: About Love & Sex, dengan pembicara: Bhante Upaseno dan Dr. Fisher, Sp.RM dari Rumah Sakit Awal Bros ... tujuan talk-show ini.. adalah untuk mengarahkan para remaja untuk mengenal masa remaja mereka dengan lebih baik, memahami seperti apa bahaya2 seks bebas, bagaimana mencari "teman hidup" yang baik. Kami berupaya memberikan pembekalan-pembekalan yang positif bagi mereka... kelak di agenda berikutnya.. kami akan coba mengenalkan akan bahaya-bahaya dari Narkoba sehingga mereka bisa mawas diri dalam pergaulan, dan menghindari dari berbagai macam narkoba.

3. Dhamma Voice, mengumandangkan alunan Dhammapada, Nidhikanda Sutta, Membaca Paritta Pali dengan Baik & Benar, menyanyikan Lagu2 Buddhis, berlatih Drama, berlatih menari.

4. Happy Together with Dhamma, seperti merayakan Ultah Bersama, Aneka Permainan.




Kami mencoba sejalan dengan cara berpikir seorang remaja, yang usianya sedang beranjak dari anak-anak menjadi dewasa... inilah masa puber.

Kami mencoba membantu mereka menemukan jati diri mereka dengan mengembangkan sifat-sifat positif dalam diri, ataupun menumbuhkan sifat-sifat positif tersebut.


Semoga apa yang kami persembahkan ini... dapat diterima oleh para remaja dan orang tua, demi kemajuan cara berpikir para remaja, menuju pemikiran Buddhistis.


Salam metta,

Kepala Sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala

PMd. Suwarno

Saturday, 13 October 2007

Sekolah Minggu Buddhis Tingkat SD


Demikian satu hal yang baik hendaknya diusahakan, dilaksanakan, dan dipertahankan.
Demikian pula dengan kegiatan Sekolah Minggu Buddhis, tatkala di hari Minggu, para siswa-siswi Sang Buddha rajin datang ke vihara untuk mengikuti aneka kegiatan vihara di pagi hari setiap hari Minggu.

Sekolah Minggu Buddhis namanya ... Kami dari Graha Buddha Manggala mengadakan Sekolah Minggu Buddhis dua kali dalam satu hari Minggu, yaitu:
1. pukul 09:00 - 10:00 untuk Tingkat Sekolah Dasar
2. pukul 10:30 - 11:30 untuk Tingkat SMP/SMU/SMK


Antusias siswa-siswi cukup besar, banyak dari daerah sekitar vihara yang mengikuti Sekolah Minggu Buddhis ini, apalagi ditunjang dengan beberapah hal yang utama yaitu:
1. sumber daya Guru, di mana kami memiliki 10 orang guru yang masing2 memiliki kapabilitas dibidangnya masing-masing, yaitu ada yang di bidang Agama Buddha, Kesenian, English, dan Mandarin.

2. Pola pembelajaran, di mana kami mencoba menggunakan sistem "mengajak aktif" dari siswa-siswi sekolah Minggu ini, dengan tetap memberikan nilai2 ajaran Buddha didalamnya, kami coba mengemasnya dengan beberapa pola seperti: Ceramah Dhamma, Diskusi Dhamma, Permainan (Games), Aneka Nyanyian, Belajar Baca Paritta Pali yang Benar, Belajar Baca Dhammapada, serta Ulang Tahun Bersama.
3. Extra plus, di samping siswa-siswi mendapatkan manfaat pengetahuan dan praktek Dhamma, mereka pun akan mendapatkan pelajaran tambahan seperti: Kursus Bahasa Inggris, dan Mandarin secara GRATIS, dengan tenaga guru yang memang dibidangnya. Kami berupaya untuk tetap memberikan Kursus ini, sebagai bahan tambahan, sehingga siswa/i memperoleh manfaat plus ke vihara, tentunya tenaga guru pengajar Bahasa Inggris-nya adalah yang memang sudah berpengalaman di bidang pengajaran bahasa Inggris, begitu pula dengan mandarin.
4. Fasilitas, kami sedang mencoba melengkapi fasilitas yang mendukung pembelajaran di Sekolah Minggu Buddhis, seperti halnya Projector, Keyboard (alat musik).
Catatan: untuk Projector secara kebetulan, telah ada umat yang secara tiba-tiba telah berdana projector, dengan satu niat tulus-iklas, berharap projector tersebut dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Nah untuk alat musik Keyboard, kami tengah berupaya mengadakannya... semoga terwujud.

Nah bagi adik-adik yang ingin mengikuti Sekolah Minggu atau para orang tua yang ingin memberikan kesempatan bagi anaknya beraktifitas positif di hari Minggu, bisa melihat jadwalnya sebagai berikut untuk setiap bulannya:
Minggu 1 : Ceramah Dhamma plus Extra English & Mandarin
Minggu 2 : Praktek Dhamma
Minggu 3 : Belajar Paritta Pali & Dhammapada plus Extra English & Mandarin
Minggu 4 : Ultah Bersama


Untuk Extra Mandarin diperuntukkan bagi siswa/i SD untuk kelas 1 s/d 3 yang untuk sementara masih menggunakan Dhammasala di lantai dua dan dibimbing oleh Sdri. Dona yang telah fasih dalam menulis dan berbahasa Mandarin,

dan Extra English untuk kelas 4 s/d 6 diadakan di lantai satu, menggunakan ruang mading untuk sementara, dan dibimbing oleh Sdri. Aina, yang mana beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris juga di sebuah sekolah ternama di Kota Batam.



Untuk menambah keceriaan anak-anak, tentu tak terlepas dari nuansa dunia permainan, kami mencoba mengemasnya dengan memberikan aneka permainan bagi siswa/i, dan tak lupa di setiap penghujung bulan, untuk menambah rasa kekeluargaan sebagai satu keluarga besar Buddhis, kami mengadakan perayaan Ulang Tahun Bersama, nah ini biasanya kue-kue sudah tersedia (bahkan ada yang spesial berdana kue ultah lho...!!! siapa yang mau turut serta ??)

Sungguh menarik kan... !!!

Mari bergabung dengan kami, demi kemajuan bersama, demi kebahagiaan bersama, demi mempersiapkan generasi yang akan datang yang telah tertanam nilai-nilai ajaran Buddha Gotama.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta.

Salam metta,
Sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala

Thursday, 11 October 2007

Potret Pembangunan September 2007


Demikianlah suasana di Minggu pagi hari, saat siswa-siswi sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala mulai berdatangan untuk mengikuti Sekolah Minggu Buddhis yang diadakan setiap jam 9 s/d 10 untuk tingkat SD, dan 10:30 s/d 11:30 untuk tingkat SMP/SMU/SMK



Nampak sebuah pohon Bodhi yang telah ditanam di halaman belakang Graha Buddha Manggala, pohon inilah yang menjadi saksi hidup pembangunan dan perkembangan Graha Buddha Manggala, selayaknya seperti saudara kembar yang lahir bersamaan, dan tumbuh bersama.


Keseriusan kami untuk mewujudkan sebuah vihara senantiasa kami pertahankan, walaupun dengan dana yang sangat minim, kami berupaya untuk terus melanjutkannya, dengan harapan satu2nya yaitu semoga terwujud. Namun kami senantiasa pula membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi seluruh umat Buddha di manapun berada, untuk menanam kebajikan melalui membantu dana pembangunan Graha Buddha Manggala.


Apabila kita meneropong ke halaman pojok kanan belakang, kita akan melihat sebuah bangunan yang telah kokoh berdiri, tinggal menyusun atap genting, tak lama lagi Wisma Dayaka akan segera layak ditinggali oleh para Guru Agama Buddha di Graha Buddha Manggala. Adapun saat ini kami memiliki 10 orang guru diantaranya:
1. Kodo Eko Prayogo S.Ag
2. Lasiman S.Ag
3. Suparman S.Ag
4. Danil (bahasa Inggris)
5. Sarjono S.Ag
6. Nuning S.Ag
7. Dona (bahasa Mandarin)
8. Robby Wijaya (bahasa Inggris)
9. Aina (bahasa Inggris & Mandarin)
10. Warinah S.Ag

Pengabdian kami untuk umat Buddha, kami coba maksimalkan.. tak lebih dan tak kurang, semuanya adalah untuk Umat Buddha.

Salam metta,
Panitia Pembangunan Graha Buddha Manggala

Sunday, 7 October 2007

Potret Kegiatan September 2007

Di bulan September, Graha Buddha Manggala kedatangan sosok seorang bhikkhu yang ramah dan penuh canda, beliau Bhante Guttadhammo. Bhante tiba ke Batam bersama dua lulusan Sekolah Tinggi Agama Buddha "Syailendra" di Kopeng, Jawa Tengah, mereka adalah Suparman S.Ag dan Lasiman S.Ag yang berangkat dengan itikad baik, ingin turut membantu perkembangan Buddha-Dhamma mazhab Theravada di kota Batam.

Bersama-sama dengan Bhante Guttadhammo, kami mengadakan serangkaian acara yang menarik diantaranya:
1. Pesantren Kilat Sekolah Menengah Umum PERMATA HARAPAN (Sabtu, 15 September 2007, jam 9-12)
Menjadi satu kebiasaan umum di sejumlah sekolah, saat bulan puasa/Ramadhan, instansi sekolah menyelenggarakan paket Pesantren Kilat untuk siswa/i Buddhis, yang isinya dikemas sesuai dengan materi-materi agama Buddha.


2. Siraman Rohani di Lapas Kota Batam (Sabtu, 15 September 2007, jam 14:00-16:00)
Nampak suasana yang cukup akrab antara teman2 Buddhis di Lapas dengan Bhante Guttadhammo saat sesi Ceramah & Diskusi Dhamma, teman2 Buddhis benar-benar merasakan banyak manfaat dari mengikuti Siraman Rohani ini.

3. Pindapatta (Minggu, 16 September 2007, jam 08:00-09:00)
Sesuai dengan tradisi Buddhis yang telah lama berlangsung, Graha Buddha Manggala senantiasa mencoba memulai menghidupkan kembali tradisi ini, yang diharapkan para umat Buddha yang tinggal di sekitar vihara dapat memulai kembali akan praktek kebajikan melalui tradisi Pindapatta ini. Ternyata respon warga perumahan Baloi Mas Permai dan Anggrek Permai, serta siswa-siswi Sekolah Minggu Buddhis sangat antusias sekali... Bhante Guttadhammo berjalan dengan perlahan-lahan .. menerima dana makanan dari para umat, yang kemudian terkumpul cukup banyak hingga satu mobil penuh, selanjut dana makanan ini diserahkan kepada Bhante Guttadhammo untuk sebagai Sanghadana berupa makanan pada santapan siang hari.

Saking karena banyaknya makanan, kemudian para ibu-ibu mengelompokkan makanan ini semua, dan membagi kepada para umat dan siswa/i sekolah Minggu Buddhis, serta beberapa warga yang tak mampu.

Demikian kegiatan utama di bulan September 2007, namun masih banyak kegiatan lain yang merupakan agenda tetap dilaksanakan oleh Graha Buddha Manggala yaitu Puja Bakti Umum, Sekolah Minggu Buddhis, dan Siraman Rohani di Lapas, serta pengumpulan dana untuk pembuatan Papan Penunjuk Jalan yang sangat-sangat diharapkan oleh Umat Buddha karena selama ini mereka merasakan cukup kesusahan dalam mengakses alamat Graha Buddha Manggala, alhasil pengumpulan dana dilakukan dalam waktu 2 minggu, dan telah terkumpul dana yang dirasakan cukup untuk pembuatan 3 buah papan nama dulu (yang sebelumnya direncanakan 7 buah), secara bertahap nantinya akan dilanjutkan pembuatan 4 buah lagi.


Kami haturkan terima kasih banyak dan anumodana (turut berbahagia) atas dukungan yang telah diberikan, semoga berkah kebahagiaan, kesehatan, dan kesejahteraan melimpah bagi keluarga para donatur, dan semoga semua mahluk hidup berbahagia. Berikut contoh papan penunjuk jalan yang akan segera dipasang pada bulan Oktober ini.

Sungguh berbahagia bagi kami, yang dapat hadir di tengah-tengah umat Buddha dan mampu memberikan pelayanan Dhamma bagi semuanya.

Salam metta,
Dayaka Sabha Graha Buddha Manggala

Thursday, 4 October 2007

Film "The Secret"




sumber: http://www.thesecret.tv/



Satu buah film yang memuat nilai2 ajaran Buddha telah hadir ... film ini baru saja di-release, dan sudah ada di Indonesia, dengan subtitle bahasa Indonesia juga.



Berikut sy cuplik sinopsis film The Secret (dalam Bahasa Inggris), namun apabila ingin referensi dalam bahasa Indonesia, Anda dapat mengaksesnya di url: http://meditasi2007.blogspot.com/


The Secret Synopsis
The Secret has existed throughout the history of humankind. It has been discovered, coveted, suppressed, hidden, lost and recovered. It has been hunted down, stolen, and bought for vast sums of money. Now for the first time in history, The Secret is being revealed to the world over two breathtaking hours. A number of exceptional men and women discovered The Secret, and went on to become known as the greatest people who ever lived. Among them: Plato, Leonardo, Galileo, Napoleon, Hugo, Beethoven, Lincoln, Edison, Einstein and Carnegie, to name but a few. Fragments of The Secret have been found in the oral traditions, in literature, in religions and philosophies throughout the centuries. For the first time, all the pieces of The Secret come together in an incredible revelation which will be life transforming for all who experience it. Some of today's greatest teachers will be presented in The Secret and will impart this special wisdom that has been known by so few. They include some of the world's leaders in the fields of business, economics, medicine, psychology, history, theology and science. Each of these teachers is living proof of The Secret; each of them a walking marvel of achievement and success... Included are; 'Miracle Man' Morris Goodman, who tells his awe inspiring story of how he recovered from paralysis by using The Secret. Dr. Denis Waitley, who used various aspects of The Secret in training Olympic athletes and Apollo astronauts to reach new heights of human endeavour. Best selling authors and philosophers including Bob Proctor, John Assaraf, James Ray and Joe Vitale, explain how they have created lives of phenomenal success utilising The Secret. Doctors in the fields of medicine and quantum physics explain the science behind The Secret. The Secret reveals amazing real life stories and testimonials of regular people who have changed their lives in profound ways. By applying The Secret they present instances of eradicating disease, acquiring massive wealth, overcoming obstacles and achieving what many would regard as impossible. The Secret reveals how to apply this powerful knowledge to your life in every area from health to wealth, to success and relationships. The Secret is everything you have dreamed of... and is beyond your wildest dreams.

Wednesday, 3 October 2007

Dirgahayu MAGABUDHI ke-31






Mari kita bersama-sama mengucapkan "Selamat kepada MAGABUDHI yang telah berusia 31 tahun, semoga senantiasa selalu Tulus Mengabdi Tiada Henti..."


Salam metta

DPC MAGABUDHI Kota Batam

Tuesday, 2 October 2007

Undangan Puja Bakti - Doa Bersama untuk Myanmar


Namo Buddhaya,


Rekan2 seDhamma, seperti yang telah kita dengar dan lihat dari sejumlah media massa seperti televisi dan koran, telah sekian hari terjadi aksi protes di negara Myanmar, yang mana aksi protes ini juga diikuti oleh para Bhikkhu dan warga Myanmar. Aksi protes yang dilakukan dengan cara damai, namun disambut dengan kekerasan, sehingga tak sedikit jumlah bhikkhu yang mengalami luka2 dan menjadi korban kekerasan. Memang banyak pendapat bermunculan, mengapa seorang bhikkhu bisa ikut dalam aksi protes ini.. harusnya seorang bhikkhu berdiam di dalam vihara, melatih diri... Sesungguhnya.. seorang bhikkhu adalah tak lepas dari bagian sebagai warga negara, dan sebagai wujud latihan diri, seorang bhikkhu memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dalam masyarakat, namun perjuangan ini senantiasa dilandasi dengan Metta-Karuna. Nah hal inilah yang telah dan sedang dilakukan oleh para bhikkhu, mereka senantiasa berupaya menggugah cara berpikir para pemimpin di Myanmar, untuk lebih memperhatikan rakyatnya, yang secara ekonomi dikatakan lemah.


Sebagai salah satu negara dengan penduduk mayoritas Buddhis, dan sosok pemimpin Buddhis, tak selayaknya upaya kekerasan ini dilakukan oleh para junta militer. Seperti yang pernah dinasehatkan oleh Sang Buddha, hendaknya seseorang senantiasa selalu teguh dalam Sila, memancarkan Metta dan Berpandangan Benar.


Graha Buddha Manggala, sebagai bagian dari masyarakat Buddhis, turut merasakan prihatin, atas aksi kekerasan dan korbannya, Sabbe Sankhara Anicca, Dukkha, Anatta.


Melalui puja bakti yang akan diselenggarakan malam ini,

Rabu, 03 Oktober 2007,

Jam 19:30 - 21:00 WIB


di Graha Buddha Manggala, kami segenap pengurus bersama para umat Buddha, dan dipimpin oleh Bhante Khemanando akan mengumandangkan alunan Avamangala Paritta, guna memancarkan satu kekuatan kebajikan dengan mengulang kembali ajaran Buddha yang paling utama yaitu: Sabbe Sankhara Anicca, Dukkha dan Anatta...

Dengan harapan.. semoga melalui perenungan segala sesuatu yang berbentuk adalah TIDAK KEKAL (Anicca), Akan berpisah dari yang dicintai & bertemu dengan yang tak disukai (Dukkha) dan TIDAK ADANYA "AKU" (Anatta) ... semoga para pemimpin Myanmar dan Junta Militer menjadi teringat kembali akan ajaran2 Buddha dan eling / sadar .. selayaknyalah seorang yang hidup di dunia ini haruslah saling membantu, tidak mengembangkan lobha, dosa dan moha, melainkan mengembangkan Metta-Karuna-Mudita-Upekkha.


Semoga ajakan ini .. menggugah rekan2 se-Dhamma untuk turut hadir dalam Puja-Bakti yang selanjutnya akan diisi dengan ceramah Dhamma oleh Bhante Khemanando, dan ditutup dengan pelimpahan jasa kebajikan untuk para korban aksi kekerasan di Myanmar. Walaupun nun kita jauh dari sana (Myanmar), bukan berarti tidak ada perhatian ... namun sebaliknya kita berupaya melalui aksi dukungan mewujudkan perdamaian di Myanmar inilah yang setidaknya bisa kita lakukan.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata
Semoga Semua Mahluk Berbahagia


Salam metta,
Dayaka Sabha Graha Buddha Manggala