Tuesday, 2 October 2007

Undangan Puja Bakti - Doa Bersama untuk Myanmar


Namo Buddhaya,


Rekan2 seDhamma, seperti yang telah kita dengar dan lihat dari sejumlah media massa seperti televisi dan koran, telah sekian hari terjadi aksi protes di negara Myanmar, yang mana aksi protes ini juga diikuti oleh para Bhikkhu dan warga Myanmar. Aksi protes yang dilakukan dengan cara damai, namun disambut dengan kekerasan, sehingga tak sedikit jumlah bhikkhu yang mengalami luka2 dan menjadi korban kekerasan. Memang banyak pendapat bermunculan, mengapa seorang bhikkhu bisa ikut dalam aksi protes ini.. harusnya seorang bhikkhu berdiam di dalam vihara, melatih diri... Sesungguhnya.. seorang bhikkhu adalah tak lepas dari bagian sebagai warga negara, dan sebagai wujud latihan diri, seorang bhikkhu memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dalam masyarakat, namun perjuangan ini senantiasa dilandasi dengan Metta-Karuna. Nah hal inilah yang telah dan sedang dilakukan oleh para bhikkhu, mereka senantiasa berupaya menggugah cara berpikir para pemimpin di Myanmar, untuk lebih memperhatikan rakyatnya, yang secara ekonomi dikatakan lemah.


Sebagai salah satu negara dengan penduduk mayoritas Buddhis, dan sosok pemimpin Buddhis, tak selayaknya upaya kekerasan ini dilakukan oleh para junta militer. Seperti yang pernah dinasehatkan oleh Sang Buddha, hendaknya seseorang senantiasa selalu teguh dalam Sila, memancarkan Metta dan Berpandangan Benar.


Graha Buddha Manggala, sebagai bagian dari masyarakat Buddhis, turut merasakan prihatin, atas aksi kekerasan dan korbannya, Sabbe Sankhara Anicca, Dukkha, Anatta.


Melalui puja bakti yang akan diselenggarakan malam ini,

Rabu, 03 Oktober 2007,

Jam 19:30 - 21:00 WIB


di Graha Buddha Manggala, kami segenap pengurus bersama para umat Buddha, dan dipimpin oleh Bhante Khemanando akan mengumandangkan alunan Avamangala Paritta, guna memancarkan satu kekuatan kebajikan dengan mengulang kembali ajaran Buddha yang paling utama yaitu: Sabbe Sankhara Anicca, Dukkha dan Anatta...

Dengan harapan.. semoga melalui perenungan segala sesuatu yang berbentuk adalah TIDAK KEKAL (Anicca), Akan berpisah dari yang dicintai & bertemu dengan yang tak disukai (Dukkha) dan TIDAK ADANYA "AKU" (Anatta) ... semoga para pemimpin Myanmar dan Junta Militer menjadi teringat kembali akan ajaran2 Buddha dan eling / sadar .. selayaknyalah seorang yang hidup di dunia ini haruslah saling membantu, tidak mengembangkan lobha, dosa dan moha, melainkan mengembangkan Metta-Karuna-Mudita-Upekkha.


Semoga ajakan ini .. menggugah rekan2 se-Dhamma untuk turut hadir dalam Puja-Bakti yang selanjutnya akan diisi dengan ceramah Dhamma oleh Bhante Khemanando, dan ditutup dengan pelimpahan jasa kebajikan untuk para korban aksi kekerasan di Myanmar. Walaupun nun kita jauh dari sana (Myanmar), bukan berarti tidak ada perhatian ... namun sebaliknya kita berupaya melalui aksi dukungan mewujudkan perdamaian di Myanmar inilah yang setidaknya bisa kita lakukan.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata
Semoga Semua Mahluk Berbahagia


Salam metta,
Dayaka Sabha Graha Buddha Manggala