Wednesday 26 September 2007

Metode Pembinaan Umat Buddha di Lapas


Adapun metode Pembinaan yang kami lakukan adalah:
1. Menyanyikan lagu-lagu Buddhis untuk menambahkan suasana semangat, keceriaan, dan kesejukan dari alunan-alunan musik dan syair2 Dhamma, yang dipimpin oleh PMd. Santoso, Ibu Warinah, dan rekan-rekan mahasiswa Buddhis.
2. Meneguhkan keyakinan pada Buddha Dhamma, dan mengulang kembali sabda-sabda Sang Buddha melalui pembacaan Gatha, Sutta, dan Paritta.










3. Menambahkan pengetahuan Dhamma melalui Ceramah Dhamma yang dibawakan oleh para Pandita dari MAGABUDHI (PMd. Santoso, PMd. Suwarno), dan para bhikkhu, dan melalui Diskusi Dhamma yang dibagi dalam kelompok2 kecil dan dibimbing oleh para Pandita dan Guru2 Agama Buddha (Bpk. Kodho Eko Prayogo S.Ag, Bpk. Sarjono S.Ag, Ibu Warinah, Bpk. Suparman S.Ag, Bpk. Lasiman S.Ag)
4. Melatih diri dalam Sila dan Meditasi yang dibimbing oleh para bhikkhu yang biasanya rutin hadir ke Batam sebulan sekali/dua kali, dan yang telah diatur oleh Graha Buddha Manggala sesuai dengan program yang telah dibuat.


Antusias sangat besar sekali dari teman2 Buddhis di Lapas, mereka banyak bertanya soal bagaimana mengisi2 hari-hari... bagaimana mengatasi kekalutan pikiran, bagaimana mengatasi kekhawatiran, kegelisahan mereka... Kunci jawabannya adalah dengan Penyadaran Melalui Meditasi.
Ternyata mereka cukup responsif dengan jawaban ini, dan ada sejumlah teman yang telah mencobanya, dan telah merasakan hasilnya, mereka merasa dengan meditasi, hari-hari di dalam lapas sudah bukanlah kosong, namun mereka kini bisa merasakan manfaat dari Meditasi.. mereka menjadi lebih sadar, mawas diri, sehingga hari-hari dilalui tanpa merasa hampa... Namun PR (pekerjaan rumah) kami selaku pembina tidaklah berhenti sampai disini.. karena tidak semua teman2 Buddhis di lapas memiliki kesamaan dalam kemajuan batin, tidak semuanya memiliki masalah-masalah yang sama.
Kami terus berjuang memberikan pelayanan yang terbaik untuk umat Buddha.