Bulan Mei, bagi warga kota Batam dan sekitarnya, sudah tak asing lagi.. dan sudah menjadi tradisi turun-temurun, merayakan hari Ibu "Mother's Day", yang selalu jatuh di awal Mei. Sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala bersama adik-adik sekolah minggu merayakannya, dan sekaligus mengucapkan satu pengharapan dan ujaran kasih ...
"Semoga Ibu dan Ayah tersayang selalu bahagia dan sehat !". Di kali kesempata ini, PMd. Suwarno mengisi Dhammadesana, dan membawakan sebuah topik yang sangat mengena yaitu: "Kasih Sayang Ibu", melalui ceramahnya yang menyentuh, telah mampu memberikan hikmah bagi pendengar, bahwa bagaimana pengorbanan ibu yang sangat besar tersebut, ternyata merupakan awal dari kehidupan anak-anaknya, yang ternyata tak berhenti sampai di situ, pengorbanan ibu berlanjut hingga kita dewasa.
Ada 5 hal yang patut selalu diingatkan kepada para siswa sekolah Minggu Buddhis ketika merayakan hari ibu, seperti apa yang tercantum dalam Sigalovada Sutta yaitu:
1. seorang anak wajib merawat ayah dan ibunya di hari tua ataupun saat sakit.
2. seorang anak wajib membantu orang tua baik dalam pekerjaan rumah, usaha, ataupun melalui belajar di sekolah yang baik.
2. seorang anak wajib menjaga nama baik keluarga, baik melalui bersikap baik, jujur, dan sukses dalam belajar di sekolah ataupun nantinya setelah dewasa bisa sukses menjadi orang berguna bagi masyarakat dan keluarga.
4. seorang anak wajib menjaga harta kekayaan keluarga, dengan cara gemar menabung dari kecil, menyisihkan uang saku untuk ditabung, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, tidak memboroskan uang saku untuk beli barang yang tak berguna.
5. seorang anak wajib melakukan pelimpahan jasa bagi orang tuanya yang telah meninggal.
Namun disamping lima hal tersebut, ada satu hal yang patut dilaksanakan oleh seorang anak, yang sangat sejalan dengan nasehat Sang Buddha, apabila kita ingin membalas jasa seorang ibu dan ayah, adalah bagaimana kita bisa merubah sifat ibu dan ayah yang sebelumnya kikir menjadi gemar berdana, yang dulunya pemarah menjadi penyabar, yang dulunya tidak meyakini hukum karma menjadi yakin dengan hukum karma-hukum sebab akibat, hukum yang mengatur segala perbuatan akan membawa akibat, dan bisa membuat orang tua mengenal ajaran Buddha, mempraktekkan meditasi hingga tercapainya Nibbana... Sungguh mulia balas jasa seorang anak terhadap ibu dan ayah-nya ini.
Graha Buddha Manggala dengan mengutus Suwarno dan Danil, turut berpartisipasi dalam Bakti Sosial Membersihkan Taman Makam Pahlawan di daerah Batu Aji, bersama-sama teman dari berbagai vihara baik itu: Buddhayana, Mahavihara Duta Maitreya, Buddha Dharma Indonesia (BDI), Vihara Budhi Bhakti, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Perwakilan Ag. Buddha.
Dalam mengisi Sebulan Penghayatan Dhamma (SPD), Graha Buddha Manggala mengundang Bhante Vimaladiro untuk mengisi Diskusi Dhamma, cukup menarik apa yang telah dijelaskan oleh sosok bhikkhu muda ini, yang berdomisili di Jambi.
Nampak keceriaan siswa-siswi Sekolah Minggu Buddhis, dan guru Agama Buddha Ibu Warinah dalam acara Perayaan Ulang Tahun Bersama Siswa/i Sekolah Minggu Buddhis.