Graha Buddha Manggala akhirnya berhasil mewujudkan sebuah Cetiya Dhamma Manggala, berkat dukungan dari berbagai pihak, baik:
1. teman2 Buddhis di dalam Lapas, Bpk. Joni dan Bpk. Atak
2. Pejabat di dalam Lapas
3. para donatur baik yang telah berdana berupa tenaga, material bangunan dan material uang yang telah dikumpulkan dari milis: Samaggiphala dan MABINDO
Cetiya Dhamma Manggala serasa seperti "adik" dari Graha Buddha Manggala, yang baru lahir pada tanggal 14 Juli 2007, diresmikan oleh Bpk. Nofri, dan dihadiri oleh Bpk. Sudir S.Pd selaku Penyelenggara Bimas Buddha Kota Batam, dan teman2 Buddhis dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa.
Pada moment peresmian ini, Bhante Khemanando berkenan memberikan Ceramah Dhamma, beliau memberikan pesan-pesan Dhamma bagi teman2 Buddhis di Lapas, yang telah mendapatkan tempat yang baru, yang jauh-jauh-jauh sekali lebih bagus dari kondisi yang lama, ini adalah sebuah Karma Baik, yang mana selanjutnya harus benar2 dimanfaatkan dengan baik untuk melatih diri dalam Praktek Dhamma dan Kebajikan.
Departemen Agama mengundang semua elemen pemuka agama yang selaku Penyuluh Agama di Kota Batam, untuk mengikuti Pembinaan Penyuluh Agama, dari Graha Buddha Manggala mendapatkan tugas pembinaan agama Buddha selaku Penyuluh Agama Buddha, yaitu: PMd. Suwarno dan Bpk. Kodho Eko Prayogo S.Ag.
Upacara Pernikahan Buddhis kembali diadakan secara sederhana, dengan dipimpin oleh PMd. Santoso di Graha Buddha Manggala.
Siraman Rohani Agama Buddha di Lapas Batam yang berlangsung setiap hari Sabtu pukul 14:00 s/d 16:00, diisi dengan beberapa susunan acara:
1. menyanyikan lagu Buddhis
2. membaca Paritta Suci (sesuai buku Paritta Pali terbitan Sangha Theravada Indonesia 2005)
3. Ceramah Dhamma & Tanya Jawab
4. Sesi Diskusi Kelompok