Wednesday 19 September 2007

Potret Kegiatan April 2007


Graha Buddha Manggala mendapatkan kunjungan dari teman2 DPP PATRIA, yang dipimpin oleh Sdr. Tanagus, selepas mereka melakukan pelatihan Leadership Break di Tanjung Pinang, pada kesempatan malamnya, kami adakan Dinner Bersama di Rumah Makan Noodle House, suasana ceria nampak di wajah mereka.

Pada bulan April ini, Graha Buddha Manggala telah genap berusia 10 tahun, tepatnya pada tanggal 6 April 2007. Bersama Bhante Atimedho, segenap pengurus dan umat Buddha di Graha Buddha Manggala membacakan Paritta Kebahagiaan demi kemajuan dan kejayaan Graha Buddha Manggala dalam pengabdian dan pelayanan bagi masyarakat Kota Batam dan sekitarnya. Bhante Atimedho berpesan, bahwa ukuran kemajuan sebuah vihara adalah sukses membentuk umat Buddha yang memiliki cara berpikir Buddhistis, jadi tidak hanya diukur dari segi kuantitas namun kualitas perlu juga.

Esoknya kami meninjau ke Lapas di daerah Tembesi-Batu Aji (searah perjalanan menuju jembatan Barelang), kami terdiri dari Bhante Atimedho, Bpk. Sudir S.Pd (Penyelenggara Bimas Buddha Kota Batam), Bpk. Herman, Bpk. Antoni Ng, dan Suwarno melakukan survei lapangan untuk pembuatan Cetiya di dalam area lapas.
Dalam kesempatan ini kami dari Graha Buddha Manggala, yang telah semenjak November 2005 (yang dipelopori secara internal dalam Lapas oleh Bpk. Amat Tantoso) telah melakukan Pembinaan Rohani Agama Buddha, diberikan kepercayaan oleh pihak Lapas untuk membantu penataan ruangan sebuah vihara yang layak dipakai oleh teman2 Buddhis di Lapas. Dengan dibantu oleh Joni dan Atak (teman Buddhis yang di Lapas), mereka berdua sangat bersemangat dalam mewujudkan vihara ini, dan yang selama ini telah membantu kami. Setelah kami hitung2 dan perkirakan pembangunan vihara di dalam Lapas bisa selesai dalam kurang lebih 2-3 minggu, dan habis biaya kurang lebih 17 juta, maka kami dengan segera memberikan informasi kepada para umat Buddha baik di kota Batam ataupun di luar, kiranya siapa saja yang berminat turut membantu dengan berdana baik secara material bangunan ataupun materi uang. Pesan dari Bhante Atimedho... jangan lupa untuk selalu menunjukkan kesan sederhana dan damai di dalam lingkungan vihara lapas nantinya.

Pada hari Minggu pagi yang ceria, 8 April 2007, para siswa-i Sekolah Minggu Buddhis Graha Buddha Manggala, bersama dengan para guru Agama Buddha yaitu: Upa.Rosilawaty, Bpk. Kodho Eko Prayogo S.Ag, Bpk. Sarjono, dan Ibu Warinah, dengan gembira memimpin acara perayaan ultah Graha Buddha Manggala... sungguh berbahagia wajah anak-anak.. generasi muda Buddhis.. semoga Dhamma yang telah kami ajarkan, kelak bermanfaat bagi mereka...

Berkenaan dengan kunjungan 5 lima Bhikkhu, setelah mereka dari Tanjung Pinang untuk mengisi Upacara Patidana di hari Ceng Beng, diantaranya: Bhante Dhammavijayo, Bhante Jagaro, Bhante Saddhaviro, Bhante Atimedho dan Bhante Abhayanando, kami bersama-sama segenap umat Buddha merayakan Ulang Tahun Graha Buddha Manggala ke-10, dengan mengadakan acara Tumpengan Bersama, tepatnya pada hari Minggu malam, 8 April 2007.
Satu demi satu dari para pengurus menerima potongan tumpeng yang telah dipotong oleh para bhikkhu, diantaranya: PMd. Santoso mewakili MAGABUDHI, Bpk. Herman, Bpk. Djarmin selaku Ketua Dayaka Sabha.

Partisipasi Graha Buddha Manggala dalam acara Seminar & Talk-show Hari Bumi 2007 yang diadakan oleh teman2 dari Maha Vihara Duta Maitreya, kami mengirimkan utusan yaitu: PMd. Santoso dan istrinya, Ibu Rosilawaty untuk turut menghadiri seminar tersebut, dan sempat berfoto-ria bersama salah seorang nara sumber, yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia ataupun masyarakat Buddhis yaitu: Dewi "Dee" Lestari, sosok ibu dua anak ini, memang sangat concern terhadap masalah lingkungan hidup, bagaimana supaya kita berangkat dari lingkungan paling kecil untuk menjaga kebersihan, kesehatan lingkungan guna menyelamatkan bumi ini, yang dirasa makin hari makin miris keadaannya, akibat baik pemanasan global, polusi, pencemaran air, tanah, udara. Mari kita dukung sama-sama usaha baik ini.

Pada kesempatan yang baik pula, kami meminta Bhante Saddhaviro untuk bermalam beberapa malam lagi di Batam, dan berkenan mengisi Dhammasakaccha atau Diskusi Dhamma, beliau yang sudah lama menjadi Penceramah Agama Buddha di beberapa stasiun TV nasional seperti RCTI, TPI, TVRI, beliau telah memberikan banyak masukan-masukan pengetahuan Dhamma bagi kami semua.

Tak lama kemudian, sosok bhikkhu muda yang tinggi tegap, yaitu: Bhikkhu Upaseno, beliau cukup dikenal dari karya perdana-nya yaitu buku Dhamma "HIJAU", Bhante Upaseno yang saat ini sedang menyelesaikan studinya di Thailand, yaitu S2 Agama Buddha, telah berkenan hadir ke Batam dan Tanjung Uban. Dengan ditemani oleh Suwarno, Bhante Upaseno bermalam di Tanjung Uban, mengadakan acara Diskusi Dhamma yang dipandu oleh Bpk. Deny S.Ag. Keesokannya, Bhante Upaseno mengisi acara Diskusi Dhamma di Kampus UIB, bhante bertemu dengan para mahasiswa Buddhis, yang mana ada diantara mereka yang aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Buddha, Bhante berusaha memberikan gambaran bagaimana berorganisasi yang sehat dalam organisasi Buddhis, dan sekaligus memberikan semangat untuk terus maju dalam Dhamma baik melalui terjun dalam organisasi ataupun sosial masyarakat.

APA KABAR ??? Luar Biasa !!! demikianlah suara lantang seorang NLP Trainer tingkat Nasional Bpk. TOMMY SIAWIRA yang telah berkenan memberikan sumbangsih ilmu-nya ke masyarakat dan mahasiswa Buddhis di Kota Batam, dalam acaranya Seminar "PENGEMBANGAN DIRI dengan NLP" yang dipandu oleh MC muda berbakat, Sdri. Nita yang adalah mahasiswi UIB juga. Ruangan aula lantai IV kampus UIB dengan kapasitas 300 orang, ternyata bisa penuh, dan acara dimulai dari pagi hingga sore hari. Sesi pagi hari, Bapak Tommy Siawira memberikan ulasan tentang NLP, dan apa kaitannya dengan Buddha Dhamma, ternyata Buddha Dhamma sejalan sekali dengan NLP, bagaimana memanfaatkan NLP ini untuk membangkitkan, mengembangkan potensi diri. Sesi sore hari .. diisi dengan acara tanya jawab, cukup antusias sekali dari para undangan yang terdiri baik:
1. guru-guru agama Buddha se-Kepulauan Riau
2. tokoh2 agama Buddha, baik dari: MBI, WBI, MAGABUDHI, Sekolah Maitreyawira
3. umat Buddha, maupun non-Buddhis
4. para dosen Kampus UIB.
Di sela-sela acara seminar, Rosiana dengan merdu membawakan lagu Lentera Dunia dan Kasih Buddha.

Sungguh berbahagia sekali... pada keadaan sekarang, mulai bermunculan manusia-manusia sukses yang beragama Buddha, seperti diantaranya: Bpk. Tommy Siawira, Bpk. Andrie Wongso, Bpk. Adi W. Gunawan, Bpk. Sudhamek dan masih banyak lagi ...

Semoga keadaan yang baik ini, kita semua dapat memperoleh manfaat yang baik pula, dan mengembangkannya bagi masyarakat dan negara.